Page 83 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 83
pengurus banyak mengembangkan diskusi-diskusi diantaranya
dengan menghadirkan narasumber ahli dan para alumni. Kegiatan
diskusi ini sampai berakhirnya masa kepengurusan tetap dilanjutkan
dan diberi nama Kelompok Kajian Ibnu Sina. Tokoh paling berperan
penting dalam kegiatan kelompok kajian ini adalah Albar Made Ali.
4.2 Abd. Rasyid Sawal (1992-1993)
Abd. Rasyid Syawal (ARS) menjadi ketum HMI Cabang
Kendari menggantikan Mustamin Anggo tampil pada konteks
perlunya untuk melakukan inovasi dan revitalisasi organisasi. Selama
ini, HMI dibayangi oleh beban sejarah HMI sehingga terjebak dalam
konservatisme sebagai akibat dari kemapanan yang terjadi di
organisasi. Pada gilirannya konservatisme menimbulkan problem
institusional krusial, sehingga ARS menyadari perlunya HMI
melakukan langkah terobosan. Itulah yang ada pada benak ARS saat
awal menjadi ketum yakni bagaimana aktualisasi sosok kader pada
masa kepemimpinannya.
Mengawali untuk melaksanakan amanah konfercab sebagai
ketum, suasananya cukup kondusif untuk merealisasikan seluruh
program kerja. Meski pada suasana konfercab diwarnai oleh
kompetisi yang agak ketat dengan Peribadi dari komisariat FISIP dan
Muh. Nur Jaya dari Fekon. Menjelang pemilihan ketua umum
Peribadi mundur dari proses pencalonan. Informasi yang terdengar
saat konfercab saat itu, Peribadi mundur karena sudah menjadi
dosen di FISIP Unhalu. Keputusan mundur ini tentu saja
mempengaruhi dinamika pemilihan ketum. Pada akhirnya, ARS
dapat memenangkan pemilihan dengan mengalahkan Muh. Nur
Jaya dari komisariat Fekon .
Saat ARS sebagai ketum, Liyu adalah sekum, Wa Ode Syairah
Hakim bendum, dan Raehang ketua Kohati. Salah satu usaha agar
HMI Cabang Kendari, ARS beserta jajaran pengurus berusaha untuk
64