Page 87 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 87
menjadi pengurus HMI Cabang Kendari yakni Wakil Sekretaris
bidang keumatan. Pada masa Albar Made Ali menjadi Ketum, ARM
menjabat sebagai Ketua Bidang Aparat organisasi. Setelah itu ARM
terpilih menjadi ketum.
Tidak banyak yang menduga jika ARM dapat terpilih dengan
mengalahkan kandidat lain dari Unhalu. Dalam sejarah berdirinya
HMI cabang Kendari pada saat itu, baru 2 orang yang berhasil jadi
ketum dari komisariat HMI Fakultas Tarbiyah IAIN Kendari yakni
ARM dan Abd. Kadir.
Hanya saja saat ARM terpilih menjadi ketum, saat bersamaan
juga berhasil lolos seleksi dosen PNS di IAIN Alauddin Cabang
Kendari. Lokasi penempatannya yakni di IAIN Alauddin Makassar.
Situasi seperti itu tentu saja menimbulkan pergolakan spiritualitas
dalam penentuan antara mempertahankan semangat idealisme
berorganisasi dan pilihan pragmatis menjadi dosen. Tentu saja dua
pilihan yang amat sulit pada saat itu, yang akhir cerita tentu hidup
ini adalah pilihan, dan setiap pilihan tentu ada konsekuensi logis
dalam kehidupan.
Namun persoalannya bukan semata-mata di nilai oleh
banyak kalangan melanggar independensi etis organisasi tapi yang
menjadi masalah utama adalah pada diri sendiri yakni menghadapi
2 (dua) pilihan yang amat dilematis antara harus bertahan menjadi
ketum HMI, atau memilih lanjut menjadi dosen yang juga telah
dicita–citakan sejak awal kuliah di perguruan tinggi bermimpi jadi
dosen atau tetap menjadi ketum. Situasi semakin rumit setelah
menerima SK jadi CPNS, memiliki persyaratan diwajibkan ikut
pelatihan prajabatan CPNS di Ujung Pandang sekarang bernama
kota Makassar selama sebulan (1 bulan ) penuh. Tentu saja sudah
pasti meninggalkan amanah dan tugas - tugas sehari hari sebagai
ketum suatu situasi psikologi kebatinan yang amat dilematis.
Dalam kondisi tekanan psikologis dalam kepemimpinan
maka ARM memilih lanjut ikut prajabatan CPNS di Makassar dan
68