Page 86 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 86
Tentu hal tersebut bukan hal terpilih dalam konpercab HMI 1995 di
Kendari. Proses pemilihan berlangsung secara damai dan penuh
kompromistis. Dalam suasana seperti itu, ARM selaku formatur
dapat menciptakan keseimbangan stabilitas kepemimpinan dalam
penyusunan kepengurusan yang mampu mengakomodasi semua
kepentingan.
ARM disahkan dengan Surat Keputusan (SK) PB HMI dan
dilantik langsung oleh Pengurus Besar (PB) HMI secara resmi di kota
Kendari. Saat ARM menjadi ketum didampingi oleh Sudarso sebagai
Sekretaris Umum, dan Musyidah Arifin sebagai Ketua Kohati.
ARM telah menempuh semua proses kaderisasi yang ada di
HMI. Semua jenjang pengkaderan formal HMI telah diikuti yakni
bastra (LK 1), intermediate training (LK II) dan advance training (LK
III). ARM merupakan salah satu kader HMI yang memiliki
kesempatan mengikuti Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat).
Jenis perkaderan pusdiklat adalah satu jenjang tambahan yakni
suatu pelatihan yang tidak semua anggota kader HMI punya
kesempatan, hanya yang beruntung karena diprioritaskan para
ketum HMI cabang se Indonesia atau ketua ketua Badko atau yang
ditunjuk khusus secara organisasi.
ARM telah bersyukur pernah bersentuhan di HMI.
Pengalaman saat aktif menjadi anggota dan pengurus di HMI
menjadi bekal bermanfaat saat menjadi alumni. Rupanya tradisi
keilmuan dan intelektualitas pemikiran HMI mewarnai berbagai
karya dan tulisan ARM baik dalam bentuk buku-buku, jurnal-jurnal,
paper dan karya ilmiah lainnya. Demikian halnya saat menjadi
narasumber dalam berbagai kesempatan diskusi betul-betul sangat
bermanfaat karena pemikiran intelektual kader HMI selalu
bernafaskan keislaman.
ARM memulai jenjang kepemimpinan di kepengurusan HMI
Tahun 1994-1995 yakni diawali sebagai ketum komisariat HMI
fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Cabang Kendari. Selanjutnya
67