Page 88 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 88
bulat menjadi dosen dan siap ditempatkan di induk IAIN Alauddin
Makassar. Rupanya keberangkatan ke Makassar dalam waktu yang
lama meninggalkan tugas sebagai ketum HMI mendapat kritikan
banyak kawan dari pengurus pada waktu itu, bahkan terjadi
perdebatan dan diskusi cukup lama apakah masih bersedia jadi
ketum HMI cabang Kendari, atau tetap mau jadi dosen di IAIN
Alauddin Makassar.
Suatu saat seretaris Umum HMI cabang pada waktu itu
Sudarso mengontak ARM via telpon dan sempat berbincang. Hanya
saja ARM tidak memberi kepastian kapan balik ke Kendari. Akibat
dari situasi itu, kawan-kawan pengurus cabang dan para pengurus
komisariat berkesimpulan bahwa ARM lebih memilih jadi dosen dan
menetap di Makassar dari pada lanjut memimpin HMI cabang
Kendari. Atas dasar itu, pengurus HMI Cabang mengadakan rapat
pleno luar biasa untuk mencari pengganti ARM melanjutkan
kepemimpinan HMI cabang Kendari sampai berakhir masa periode.
Semua peserta rapat menyepakati sosok Haskar Hafid sebagai salah
satu ketua bidang Pengaderan menjadi pengganti ARM yang
mampu menyelesaikan kepemimpinan sampai akhir priode, menuju
Konpercab HMI memilih ketum HMI cabang Kendari yang baru.
4.4 Haskar Hafid (1995-1996)
Menjadi ketum HMI di Kendari periode 1995-1996 Haskar
Hafid melanjutkan kepemimpinan ARM yang memilih menjadi
dosen di IAIN dengan Sekretaris Umum Sudarso dan Ketua Kohati
Musyida Arifin. Dalam konteks ideologi HMI tersebut tidak bisa
dipungkiri bahwa aroma primordialisme masih menjadi dilema
tersendiri di HMI bahkan merebak ke kampus. Hanya karena
kuatnya struktur, kaderisasi, dan nilai di HMI, maka proses
primordialisme sudah mulai bergeser.
69