Page 43 - Mapom_Vol5_No4_2023
P. 43

Ruang Tamu

                                         Perbedaan Krim Wajah


 derajat kesehatan masyarakat dan daya
 saing bangsa dapat tercapai optimal.
 Pilar pengawasan obat dan makanan
 yang efektif setidaknya memerlukan
 peran pemerintah, pelaku usaha, dan
 masyarakat.
 Hal ini disetujui oleh Menteri PANRB.
 “Sinergitas antara masyarakat dan
 BPOM menjadi kunci untuk memantau
 produk-produk yang beredar di pasaran,”
 ujarnya. “Sebagai warga negara,
 masyarakat dapat berkontribusi secara
 aktif terhadap upaya ini dengan proaktif   Etiket Biru                      Kosmetik
 mengamati komposisi produk-produk
 yang mereka gunakan dan melakukan
 Menpan berbincang dengan salah seorang petugas pengujian   pelaporan jika ditemukan produk-produk
 BBPOM di Yogyakarta, Jumat (21/10/2022)  yang mengandung komposisi yang tidak
 sesuai atau tidak tersertifikasi BPOM.
 pada prioritas nasional, hingga digitalisasi   mengimplementasikan amanah UU ASN.   Masyarakat harus tetap waspada dan
 manajemen ASN melalui platform digital   Dalam UU ASN disebutkan bahwa pola   laporkan segala kekhawatiran atau   Termasuk obat  Termasuk kosmetik
 yang akan menjadi salah satu bagian   pengembangan kompetensi tidak lagi   aktivitas mencurigakan terkait distribusi
 dari 9 (sembilan) layanan prioritas dalam   hanya bersifat klasikal, seperti diklat   atau penjualan barang di bawah standar,”   Diperoleh dengan resep   Dijual bebas sesuai
 Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik   formal, melainkan lebih menekankan   tambah mantan Bupati Banyuwangi ini.  dokter  ketentuan
 (SPBE).   pada pembelajaran berbasis   Kementerian PANRB sendiri akan
 Digitalisasi ini juga berperan   pengalaman, seperti magang dan   terus memberikan dukungan dan
 sangat penting dalam pengawasan   pelatihan langsung di lapangan.  pendampingan kepada BPOM. Menteri   Dibuat di sarana  Diproduksi di industri
 sistem merit dan penguatan integrasi   Menteri PANRB menyebutkan   kelahiran 6 Agustus 1973 ini menegaskan   pelayanan kefarmasian  kosmetik
 dan interoperabilitas layanan ASN.   bahwa di dalam Pedoman Arah   BPOM dan Kementerian PANRB harus
 ASN di seluruh instansi pusat dan   Kebijakan Pengembangan Kompetensi   semakin meningkatkan kerja sama untuk   Tidak mengandung
 daerah, termasuk BPOM, hendaknya   SDM Pengawasan Obat dan Makanan   memastikan implementasi kebijakan   Mengandung bahan obat  bahan obat
 memahami bahwa semangat UU ASN   terdapat pengembangan kompetensi   terkait dengan RB, ZI, dan inovasi
 ini harus dibarengi dengan komitmen,   melalui pendidikan pelatihan klasikal   pelayanan publik. Ketiga kebijakan
 serta kerja sama para pemimpin pada   dan non-klasikal, serta pemanfaatan   tersebut menekankan perbaikan pada   Label berupa etiket warna   Label berisi informasi
 seluruh tingkatan di instansi pemerintah.   platform pembelajaran digital terintegrasi,   tata kelola dengan melakukan inovasi   biru sarana pelayanan   produk, seperti tanggal
 Keberadaan pegawai ASN yang memiliki   yakni IDEAS (Integrated Development   dalam pelayanan publik dan upaya-upaya   kefarmasian dengan   produksi, kedaluwarsa,
 growth mindset juga diperlukan, sehingga   and Training Information System). “Ini   untuk menegakkan integritas pegawai.   informasi dan petunjuk   produsen/importir, dan
 UU ASN tersebut dapat dipahami dengan   sejalan dengan dengan salah satu   Seperti kebijakan zona integritas yang   penggunaan  lainnya
 baik dalam penerapannya di Instansi   modul yang nanti akan disediakan   dapat mendorong unit-unit kerja di BPOM
 Pemerintah.   dalam platform digital aparatur negara   untuk berkompetisi antar satu sama lain
 “Saat ini, Kementerian PANRB juga   yang dapat diakses seluruh ASN, yaitu   dan mendorong terjadinya pertukaran   Batas waktu penggunaan
 tengah menyusun pedoman turunan   modul pengembangan kompetensi   best practice dari unit-unit yang telah   35 hari setelah pembuatan   Batas waktu penggunaan
 dari UU ASN, salah satunya yakni   secara nasional. Semakin fleksibelnya   mendapatkan predikat WBK/WBMM   di bawah pengawasan   sesuai masa kedaluwarsa
 rancangan peraturan pemerintah tentang   mekanisme pengembangan kompetensi   (Wila yah Birokrasi Bersih dan Melayani).
 manajemen ASN. Bersama-sama dengan   ASN, diharapkan berdampak langsung   Selain itu, laporan hasil evaluasi RB   dokter
 BPOM, dukungan dan pendampingan   terhadap kinerja ASN. Instansi   dan eva luasi kinerja penyelenggaraan
 terkait perbaikan manajemen SDM yang   pemerintah, termasuk BPOM wajib   pelayanan pu blik dapat menjadi acuan   Memiliki nomor notifikasi
 sudah terlaksana selama ini harus terus   memberikan kemudahan akses belajar   BPOM dalam me lakukan perbaikan   Tidak perlu memiliki izin  ВРОМ (NA/NB/NC/ND/
 dilanjutkan agar kualitas pelayanan   bagi pegawai ASN,” tutur Menteri yang   dalam peningkatan kua litas pelayanan   NE + 11 digit angka)
 publik, terutama pada pengawasan   dilantik Presiden Joko Widodo pada   publik dan peningkatan kinerja BPOM.
 obat dan makanan, dapat terlaksana   tanggal 7 September 2022.  “Ingat, upaya kolektif sangat penting
 secara prima dan berdampak kepada   dalam menciptakan masyarakat yang
 stakeholder,” ungkap Azwar Anas.   Sinergi untuk Perlindungan   lebih aman dan sehat. Dengan bekerja
 Terkait penataan SDM, Kementerian   Masyarakat Indonesia  sama, kita dapat meningkatkan layanan   Pilih krim wajah
 PANRB mengapresiasi BPOM yang   BPOM menyadari sepenuhnya   publik, dan melindungi kesejahteraan   Yuk, lebih hati-hati   "
 telah menetapkan Pedoman Arah   bahwa pengawasan obat dan makanan   setiap individu. Tetap terinformasi, tetap   yang sesuai dengan
 Kebijakan Pengembangan Kompetensi   tidak dapat dilakukan oleh BPOM   waspada, dan berkontribusi aktif untuk   dalam memilih   penggunaannya,
 SDM Pengawasan Obat dan Makanan.   sendiri. Diperlukan kolaborasi dengan   membangun Indonesia yang lebih aman   agar kulit kamu sehat
 Menurut Menteri PANRB, BPOM telah   pemangku kepentingan agar peningkatan   dan sehat,” tegas Menteri PANRB.n  krim wajah.  dan terawat.  "

   40                                                                                                            41
                                                                                                                41

 Vol.5/No.4/2023                                                                          V ol.5/No.4/2023
                                                                                          Vol.5/No.4/2023
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48