Page 18 - ABO KELAS 12
P. 18

Setelah contoh dibebaskan dari zat-zat pencampur, contoh dilarutkan dalam aquadest.
                  Karbohidrat  yang  larut  dalam  air  dapat  ditentukan  setelah  dilakukan  penjerniahan  terlebih
                  dahulu. Kekeruhan larutan karbohidrat dapat disebabkan protein, zat koloidal, zat warna dan

                  asam organik yang dapat mengganggu pengamatan dengan alat ukur atau titik akhir titrasi.
                         Penjernihan  ekstrak  berdasarkan  prinsip  logam  berta  dapat  mengendapkan  koloid
                  dalam  ekstrak  atau  zat  kimia  tertentu  dapat  menghilangkan  koloid,  zat  warna  atau  asam

                  organik lain. Zat penjernih yang dipakai harus mempunyai sifat yang menguntungkan yaitu
                  dapat mengendapkan zat bukan gula tanpa mengadsorpsi atau memodofikasi gula. Dalam

                  keadaan berlebih tidak mengganggu ketepatan analisa dan hasil pengendapan harus mudah
                  dipisahkan dari larutannya.
                         Pada umumnya kenaikan kemampuan zat penjernih atau pemucatan larutan diikuti

                  dengan kenaikan absorpsi senyawaan gula. Agar peneraan gula tidak mengalami kesulitan
                  dan kesalahan besar maka pemberian zat penjernih tidak berlebihan.


                  Uji Kuantitatif Karbohidrat
                  Penentuan  karbohidrat  yang  termasuk  polisakarida  maupun  oligosakarida  memerlukan

                  perlakuan  pendahuluan  yaitu  hidrolisa  terlebih  dahulu  sehingga  diperoleh  monosakarida.
                  Untuk keperluan ini maka bahan dihidrolisa dengan asam atau enzim pada suatu keadaan
                  tertentu.

                  Penentuan monosakarida yang dihasilkan dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
                      a.  Cara Kimiawi
                         a.1 Metoda oksidasi dengan kupri

                         Metode ini berdasarkan reduksi kupri oksida menjadi kupro oksida dengan adanya gula
                         reduksi. Pereaksi metoda ini terdiri atas campuran kupri sulfat, Na-karbonat dan asam

                         sitrat (pereaksi Luff) atau campuran kupri sulfat dan K-Na-tartrat (pereaksi Soxhlet). K-
                         Na-tartrat  berfungsi  untuk  mencegah  terjadinya  pengendapan  kupri  oksida  dalam
                         larutan pereaksi. Kupri sulfat berfungsi sebagai oksidator. Kupri sulfat dengan gula

                         pereduksi akan mengalami reduksi yang menghasilkan endapan berwarna merah bata.
                         Jumlah endapan kuprooksida ekivalen dengan banyaknya jumlah gula reduksi dalam

                         contoh.  Kupro  oksida  yang  terbentuk  dapat  diketahui  dengan  cara  penimbangan
                         setelah pengeringan atau melarutkan kembali kupro oksida dan selanjutnya dititrasi.
                         Selain cara tersebut dapat juga dilakukan dengan menentukan kelebihan kuprioksida
                         yang ada dalam larutan sebelum dan sesudah direaksikan dengan gula reduksi. Selisih

                         kuprioksida yang ada dalam larutan sebelum dan sesudah direaksikan dengan gula
                         reduksi ekivalen dengan kuprooksida yang terbentuk. Penentuan gula reduksi dalam

                         larutan yang sering digunakan adalah sebagai berikut:


                                                                                                           18
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23