Page 19 - ABO KELAS 12
P. 19
1. Cara Luff Schoorl
Penentuan gula dengan cara Luff Schoorl, yang ditentukan bukan kuprooksida
yang mengendap tetapi dengan menentukan kuprioksida dalam larutan sebelum
direaksikan dengan gula reduksi (titrasi blanko) dan sesudah direaksikan dengan
contoh gula reduksi (titrasi contoh). Penentuannya dengan titrasi menggunakan
Na-tiosulfat. Selisih titrasi blanko dengan titrasi contoh ekuivalen dengan
kuprooksida yang terbentuk dan juga ekuivalen dengan jumlah gula reduksi yang
ada dalam bahan/ larutan.
Reaksi yang terjadi, mula-mula kuprioksida yang ada dalam reagen akan
membebaskan iod dari gram KI. Banyaknya iod yang dibebaskan ekuivalen dengan
banyaknya kuprioksida. Banyaknya iod dapat diketahui dengan titrasi
menggunakan Na-tiosulfat. Untuk mengetahui bahwa titrasi sudah cukup maka
diperlukan indikator amilum. Apabila larutan berubah warna dari biru menjadi putih
berarti titrasi sudah selesai. Agar perubahan warna biru menjadi putih dapat tepat
maka penambahan amilum diberikan pada saat titrasi hampir selesai.
Setelah diketahui selisih banyaknya titrasi blanko dan titrasi contoh kemudian
dikonversikan dengan tabel yang menggambarkan hubungan antara banyaknya
Na-tiosulfat dengan banyaknya gula reduksi. Reduksi yang terjadi adalah :
R-COH + CuO Cu2O + R-COOH
H2SO4 + CuO Cu SO4 + H2O
+ 2KI CuI2 +
Cu SO4 K2SO4
2CuI2 Cu2I2 + I2
I2 + Na2S2O3 Na2S4O6 + NaI
2. Cara Munson Walker
Cara ini menentukan banyaknya kuprooksida yang terbentuk dengan cara
penimbangan atau melarutkan kembali kembali dengan asam nitrat lalu
menitrasinya dengan tiosulfat. Jumlah kuprooksida yang terbentuk ekivalen
dengan banyaknya gula reduksi dalam larutan. Jumlah gula pereduksi tersedia
dalam bentuk tabel Hammond yang menunjukkan hubungan antara banyaknya
kuprooksida dengan gula reduksi. Satu ml Na-tiosulfat (39 g Na2s2O3.5H2O/ 1
sesuai dengan 11, 29 mg Cu2O).
19