Page 20 - ABO KELAS 12
P. 20

3.  Cara Lane-Eynon
                             Penentuan  gula  cara  ini  dilakukan  dengan  menitrasi  pereaksi  Soxhlet  (larutan
                             CuSO4 , K-Na-tartrat)dengan gula yang akan dianalisa. Banyaknya larutan contoh

                             yang dibutuhkan untuk menitrasi pereaksi Soxhlet menunjukkan banyaknya gula
                             dalam  contoh  dengan  melihat  dalam  tabel  Lane-Eynon.  Untuk  mendapat
                             perhitungan yang tepat maka pereaksi Soxhlet perlu distandarisasi dengan larutan

                             gula standar. Standarisai ini dilakukan untuk menentukan besarnya faktor koreksi
                             dalam tabel Lane-Eynon. Titrasi berakhir setelah ada perubahan warna larutan biru

                             menjadi tidak berwarna dengan indikator metilen biru.
                             a.2  Metoda oksidasi dengan larutan ferisianida alkalis
                                     Ferrisianida  mengalami  reduksi  menjadi  ferrosinida  oleh  gula  pereduksi.

                             Jumlah ferosianida yang terbentuk ekivalen dengan jumlah gula pereduksi dalam
                             contoh.  Ferosianida  yang  terbentuk  dapat  di  hitung  sebagai  selisih  antara

                             ferisianida  yang  di  tambahkan  dengan    jumlah  setelah  terjadi    reaksi  reduksi,
                             berdasarkan reaksi:
                                2K3Fe(CN)6     +      2KI          2K4Fe(CN)6     +      I2

                                                                             2+
                             Jika ke dalam campuran contoh diberikan ion Zn  dalam bentuk zink sulfat maka
                             ferosianida  yang  terbentuk  akan  diendapkan  sebagai  senyawa  kompleks,

                             berdasarkan reaksi:
                             2K4Fe(CN)6               +      3ZnSO4          K2Zn3Fe(CN)6       + 3K2SO4
                             Gula  pereduksi  dapat  ditentukan  berdasarkan  jumlah  iodin  yang  dibebaskan

                             dengan menitrasi dengan Na tiosulfat standar. Jumlah iodin ekivalen dengan gula
                             dan dapat dihitung berdasarkan jumlah tio yang dipergunakan untuk titrasi. Bila

                             diketahui  tiap  milimeter  tio  standar  ekivalen  dengan  jumlah  gula  pereduksi
                             (berdasarkan percobaan standarisasi) maka mudah diketahui dan dihitung gula
                             dalam  contoh.  Titrasi  berakhir  setelah  ada  perubahan  warna  larutan  dari  biru

                             menjadi putih (hilangnya warna biru iod-amilum) dengan indikator amilum. Metoda
                             oksidasi  dengan  larutan  ferisianida  alkalis  lebih  baik  daripada  oksidasi  dengan
                             larutan kupri sulfat karena ferisianisa dalam larutan alkalis lebih stabil daripada

                             kuprooksida.
                             a.3 Metoda Iodometri
                             Iodin  dalam  medium  yang  alkalis  dapat  terkonversi  dengan  cepat  menjadi

                             hipoiodida.  Hipoiodida  dapat  mengoksidasi  aldosa  dan  sedikit  ketosa.  Contoh
                             dalam bentuk larutan ditambah iodin encer dan NaOH lalu dicampur secepatnya

                             dan diasamkan dengan HCl atau H2SO4 dan biarkan beberapa menit. Kelebihan
                             iodin dititrasi dengan larutan Na tiosulfat standar.


                                                                                                           20
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25