Page 34 - ABO KELAS 12
P. 34
KEGIATAN BELAJAR 6
MELAKUKAN ANALISISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami
bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72/Menkes/Per/IX/88 dijelaskan bahwa
bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan
biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempuyai atau tidak mempunyai nilai
gizi, yang dengan sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud teknologi pada
pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyipanan atau
pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau diharappkan menghasilkan sesuau
komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.
Secara umum bahan tambahan pangan digunakan untuk :
1. Mengawetkan pangan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau
mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.
2. Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah, dan lebih enak dimulut.
3. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah selera.
4. Meningkatkan kualitas pangan.
5. Menghemat biaya.
Klasifikasi Bahan Tambahan Pangan
Bahan tambahan pangan dikelompokkan berdasarkan tujuan penggunaannya didalam
pangan. Pengelompokkan bahan tambahan pangan yang diizinkan pada makanan menurut
peraturan menteri kesehatan RI No. 722/ Menkes/ Per/!X/88 adalah sebagai berikut:
1. Pewarna, yaitu BTP (bahan tambahan pangan) yang dapat memperbaiki atau memberi
warna pada makanan.
2. Pemanis buatan, yaitu BTP yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, yang
tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi.
3. Pengawet, yaitu BTP yang dapat mencegah menghambat fermentasi, pengasaman
atau peruraian lain pada makanan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba
4. Antioksidan, yaitu BTP yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi
lemak sehingga mencegah terjadinya ketengikan
34