Page 14 - IMG_20181014_0001
P. 14

d. Pembelajaran Keterampilan Menyimak


                           Kedua  sekolah  memiliki  persamaan  dalam  pembelajaran  menyimak,  yaitu

                   keduanya menggunakan cara membacakan cerita. Membacakan cerita merupakan cara


                   yang  sangat  mudah  dilakukan  karena  tidak  membutuhkan  persiapan  yang  rumit

                   (Rusman, 2013:235).


                           Persamaan  yang kedua adalah pembelajaran menyimak menggunakan media

                  elektronik,  KP  menggunakan  LCD  dan  lap  top  dalam  pembelajarn  menyimak,

                  sedangkan  TB  menggunakan  tayangan  video  juga  menggunakan  LCD  dan  lap  top.


                  (Rusman,  2013:340)  Pemanfaatan  teknologi  dapat  membantu  memusatkan  perhatian

                  anak saat pembelajaran menyimak.


               3. Kendala Pembelajaran Bahasa Indonesia

                           Pembelajaran  Bahasa  Indonesia  di  SMALB  dengan  empat  keterampilan  tentu


                  memiliki kekhasan kesulitan yang dihadapi oleh pengajar. Kekhasan kesulitan ini lebih

                  banyak  berhubungan  dengan  kondisi  siswa  yang  memang  berkemampuan  kognitif

                  rendah. Namun, kesulitan juga sebagai pengajar Bahasa Indonesia yang tidak berlatar


                  belakang  Pendidikan  Bahasa  Indonesia  harus  mengajar  mata  pelajaran  Bahasa


                  Indonesia. Kendala  yang ditemukan dalam kedua sekolah tersebut adalah : Guru tida

                  berlatar belakang Sarjana Pendidian Bahasa Indonesia, siswa membutuhkan waktu yang

                  lama untuk dapat menerima pembelajaran, kemampuan menerima materi siswa rendah,


                  siswa mengamuk di kelas.


                1. Strategi Guru dalam Mengatasi Kendala Pembelajaran Bahasa Indonesia

                         Kedua sekolah tersebut memiliki persamaan dalam memilih strategi pengajaran


                   yaitu  mereka  sama-sama  bekerjasama  dengan  orang  tua  (Abdurrahman,  2012:78).
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18