Page 13 - IMG_20181014_0001
P. 13
membantu membantu mendampingi siswa, sedangan TB menyebutnya dengan
kegiatan menulis dalam kelompok. Keduanya berkegiatan mendampingi dan
membantu secara individual. TB memilih menulis dalam kelompok, ini
memanfaatkan metode kerja kelompok (Suryaman: 2012).
c. Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Pengajaran keterampilan berbicara di kedua sekolah tersebut memiliki satu
persamaan yaitu keduanya lebih menekankan mengajak peserta didi untuk bercakap-
cakap.(Kaelan, 2002:170) Anak tunagrahita mengalami kendala di bidang kognitif
sehingga jika diajak bercakap-cakap mereka kurang cepat bisa merespon. Hal ini yang
bisa membuat orang lain enggan mengajak anak tunagrahita bercaka-cakap. Jarangnya
orang lain mengajak bercaka-cakap menjadi kendala mereka terampil berbicara. Di
kedua sekolah ternyata memiliki cara yang sama untuk terampil berbicara anak
dibiasakan dengan bercaka-cakap.
Perbedaan yang ditemukan adalah KP kadang membimbing anak dengan
sedikit memaksa mereka untuk terus berbicara/ mengobrol. Sedangkan TB
menggunakan menghafal teks/dialog dalam melatih mereka terampil berbicara. TB
juga menggunakan media yang menarik berupa buku cerita dan tayangan video.
(Rusman, 2013:326) Di sini kepiawaian guru dalam membelajarkan siswa sangat
terlihat, bahwa anak menjadi antusias dalam berbicara setelah melihat tayangan video,
anak sangat antusias menyampaikan interpretasi gambar yang ditunjukkan guru.
Melalui media ini keterampilan berbicara siswa terlatih.