Page 151 - Pola Sugesti Erickson
P. 151

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                   hal yang memberi kejutan pada pikiran sadar dan akan melumpuhkannya sejenak.

                   Pembicaraan tentang hal yang tabu atau senggolan pada hal-hal yang orang tidak ingin
                   membicarakannya juga akan memberikan efek kejut yang membuat pikiran sadar

                   terlumpuhkan. Atau tepukan di pundak oleh orang yang tidak dikenal?
                       Itu kejadian yang mungkin sering anda dengar, seseorang menggunakan kejutan

                   untuk mengambil manfaat dari orang lain dan membuat orang yang ditepuk pundaknya
                   tiba-tiba menuruti apa yang dimaui oleh si penepuk. Menurut apa saja kemauan si

                   penepuk? Tentu saja tidak. Bahwa ia bisa menyerahkan sejumlah uang kepada penepuk

                   pundaknya, itu karena membantu orang lain yang sedang membutuhkan adalah tindakan
                   baik yang tidak bertentangan dengan prinsip moral yang diyakininya. Yang sering terjadi

                   adalah si penepuk kemudian akan menyampaikan kesulitannya dan ia berhasil

                   membangkitkan respons “bersimpati” pada orang yang ditepuk sehingga orang itu rela
                   “meminjamkan” uangnya kepada orang yang baru ia temui. Itu jika kita membicarakan

                   urusan tepuk-menepuk pundak ini dari kacamata hipnosis. Kemungkinan lain yang juga
                   diyakini banyak orang adalah si pelaku penepukan menggunakan ilmu sihir, atau lazim

                   disebut gendam, dan itu tentu saja di luar lingkup pembicaraan kita.
                       Menyodorkan tantangan selalu merupakan teknik komunikasi yang efektif. Dalam

                   keseharian, tantangan yang tepat bisa berfungsi optimal untuk mendorong seseorang

                   melakukan sesuatu yang sebaliknya dari apa yang dikatakan oleh si penantang, demi
                   membuktikan bahwa apa yang disampaikan oleh si penantang itu keliru. Di wilayah

                   politik, Gus Dur adalah salah seorang yang cakap menyodorkan tantangan untuk
                   mendorong pihak lain melakukan apa yang sebaliknya. Dalam pemilu terakhir, ketika

                   orang ramai mempertanyakan kesiapan KPU untuk menyelenggarakan pemilu tepat
                   waktu, Gus Dur melepaskan diri dari perdebatan itu dan dengan enteng ia membuat

                   pernyataan, “Pemilu diundur saja, wong KPU-nya tidak siap.” Itu sebuah tantangan dan

                   KPU termotivasi untuk membuktikan bahwa Gus Dur keliru.
                       Sekarang, anda lihat, apa pun yang terjadi dengan KPU, pernyataan Gus Dur aman

                   dari kesalahan. Jika pemilu diundur karena KPU benar-benar tidak siap, maka pernyataan

                   itu benar. Jika KPU bisa membuktikan diri bahwa ia sanggup menyelenggarakan pemilu



                                                                                                      151
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156