Page 21 - Pola Sugesti Erickson
P. 21
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
changes into the voice of your parents, your neighbors, your friends, your schoolmates,
your playmates, your teachers … and the voices of the wind, and of the rain. And I want
you to find yourself sitting in the school room, a little girl feeling happy about something,
something that happened a long time ago, that you forgot a long time ago.”
Sepanjang berlangsungnya percobaan ini, terus-terang, yang saya lakukan hanya
mencoba mengingat-ingat bagaimana cara Erickson menyampaikan kata-katanya dan
membuat orang trance dengan kalimat-kalimatnya yang terdengar ajaib. Dan malam itu
sesungguhnya saya memainkan jurus sekenanya saja. Erickson menggunakan istilah
pikiran sadar dan pikiran bawah sadar; saya memakainya juga. Ia kadang menggantinya
dengan otak depan dan otak belakang; baiklah, saya juga akan menirunya di kesempatan
lain. Pada saat itu, yang ada dalam pikiran saya hanya ingatan bahwa manusia belajar dari
peniruan. Dan saya takjub pada Erickson; dan saya meniru, sebisa saya, cara dia bekerja
dengan subjek yang ditanganinya.
“Sekarang, aku hanya berurusan dengan pikiran bawah sadarmu ... dan aku bahkan
tidak peduli pikiran sadarmu memikirkan apa atau tidak memikirkan apa-apa sama
sekali. Sebab aku hanya berurusan dengan bawah sadarmu ... dan ia bisa menangkap
suaraku meskipun kupingmu tidak mendengar suaraku... dan suaraku hilang dari
pendengaranmu.... Dan jika pikiran sadarmu lelah, ia bisa tidur begitu saja, dengan
sendirinya ... Hanya, sekarang, kau perlu memastikan bahwa pikiran bawah sadarmu
selalu terjaga ... ketika pikiran sadarmu tidur lelap, semakin lelap.”
Dan, kapan tidurnya teman saya ini? Ia kelihatan semakin tenang, tetapi matanya
tetap melotot ke arah gagang pintu.
“Biasanya orang bisa tidur dengan sendirinya, dan kau pun begitu, ketika kelopak
matamu terasa semakin berat ... Mungkin itu didahului dengan satu kedipan ... dan
mungkin disusul dengan dua atau tiga kedipan sekaligus....”
Saya menunggu ia mengedipkan kelopak matanya, dan isyarat itu tetap tidak muncul.
Matanya masih melotot.
“Sekarang, kau tahu, orang biasanya tidur dengan mata tertutup, tetapi kau bisa
juga tidur dengan mata terbuka ... dan kau bisa memilih mana yang paling memberimu
21