Page 23 - Pola Sugesti Erickson
P. 23

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                       Setelah itu saya mulai menghitung: “Sekarang, 20, tidurmu nyenyak sekali, 19, 18,

                   17, 16, 15—seperempat bangun—14, 13, 12, 11, 10, dan 9, 8, 7, 6, 5, 6, 7, 8, 9, 10—
                   setengah bangun—11, 12,13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Tarik nafas dalam-dalam dan

                   tidurlah sangat nyenyak. Kau nyenyak sekali, bukankah begitu?”
                       Ia mengangguk.

                       Saya melampirkan di bagian belakang buku ini transkripsi utuh bagaimana Erickson
                   menggunakan skrip hitungan ini untuk membuat subjeknya trance semakin dalam.

                   Sekarang saya akan menyelesaikan dulu urusan dengan teman saya ini.

                       Jadi apa lagi yang harus dilakukan setelah dia tidur nyenyak?
                       Erickson pernah memandu subjeknya untuk bangun hanya bagian kepalanya dan

                   orang itu tetap tidur dari leher ke bawah. Mula-mula, ketika subjek itu dalam keadaan

                   trance, Erickson mengangkat tangan kiri orang itu dan meletakkannya di pundak kanan.
                   “Itu tempat yang nyaman untuk tangan kirimu,” katanya. Kemudian ia meminta tangan

                   itu lumpuh tak bisa digerakkan dan nyaman saja di pundak kanan. Setelah itu ia
                   meneruskan sugestinya dalam kalimat yang mengandung rima (ia sering membuai subjek

                   dengan kalimat berima atau dengan permainan kata). Katanya, “Now, first of all, I want
                   you to awaken from the neck up ... while your body goes sounder and sounder asleep ...

                   you’ll wake up from the neck up. It’s hard but you can do it.”

                       Dan orang itu mengerjap-ngerjapkan matanya, terjaga dari tidurnya dan bangun
                   hanya bagian kepalanya (dari leher ke atas); tubuhnya tetap tidur, tangan kirinya kaku di

                   pundak kanan, dan tangan kanannya terus melekat di paha. Ia tertawa menyadari
                   keadaannya yang ganjil tetapi, “Nyaman sekali.” Itulah pengakuannya ketika Erickson

                   menanyakan, “Sekarang bagaimana perasaanmu?”
                       Saya ingin membuat teman saya seganjil dan senyaman itu. Maka saya minta tangan

                   kanannya terangkat pelan-pelan menuju ke pundak kiri dan terus melekat saja di sana.

                   Selanjutnya saya membuat sugesti—tanpa rima—agar ia bangun dari leher ke atas,
                   sementara leher ke bawah tetap tidur. Dan ia mengikuti permintaan saya: bangun bagian

                   kepalanya saja. Saya berterima kasih kepadanya karena telah mewujudkan kerjasama

                   yang menyenangkan.



                                                                                                       23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28