Page 28 - Pola Sugesti Erickson
P. 28

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                   “menundukkan” berbagai simptom dengan pendekatan utilisasi yang ia terapkan. Di satu

                   saat ia bisa menampilkan kekuasaannya, jika pasien yang datang kepadanya
                   membutuhkan itu. Di saat lain ia menunjukkan kesediaannya untuk menerima apa pun

                   perilaku orang dan kemudian mengubah perilaku orang itu ke arah yang lebih sehat dan
                   konstruktif. Ia seorang pendekar dengan jurus yang betul-betul lengkap.

                       Di masa-masa selanjutnya, dengan penderitaan fisik yang harus ditanggungnya di
                   usia tua, Erickson terus mengajarkan hipnosis, mendemonstrasikan, dan mempraktekkan

                   kecakapannya sebagai terapis, bahkan ketika ia harus duduk di kursi roda. Pada tiap akhir

                   pekan orang-orang mengunjungi rumahnya untuk belajar hipnosis; ia memang membuka
                   kesempatan bagi orang-orang yang ingin mempelajari hipnosis di tiap akhir pekan.

                   Banyak dari mereka adalah para pembelajar yang datang dari luar negeri.

                       Dengan reputasinya sebagai pembawa “keajaiban” terapetik, Erickson memiliki
                   banyak “pengikut” dan mempengaruhi sejumlah pemikir besar seperti Gregory Bateson

                   dan Margaret Mead, menginspirasi para pengembang NLP (Neuro Linguistic
                   Programming) dan meletakkan landasan kerja bagi inovator terapi singkat lainnya seperti

                   Paul Watzlovitz, yang menulis buku yang sangat berpengaruh Change, Jay Haley,
                   Stephen Gilligan—untuk menyebut beberapa nama.

                       Sumbangan lain yang tak kalah pentingnya dari Erickson adalah pemikirannya

                   tentang posisi terapis dan klien. Sementara pendekatan tradisional mengasumsikan bahwa
                   posisi terapis lebih penting ketimbang pasien, yang diwakili oleh keyakinan bahwa

                   kesembuhan pasien terjadi berkat apa yang dilakukan dan diucapkan oleh terapis,
                   Erickson menawarkan prinsip baru dalam pendekatan terapetiknya. Ia merevisi

                   pandangan tersebut dengan menempatkan pasien pada posisi sangat penting
                   dibandingkan terapis. Dalam hal ini ia bahkan bertentangan pendapat dengan Clark L.

                   Hull, seorang pakar hipnosis yang berpengaruh pada masanya, yang memiliki keyakinan

                   kuat bahwa yang sangat penting dalam hipnoterapi adalah hipnotis. Erickson baru masuk
                   kuliah pada saat ia mulai tertarik pada hipnosis formal yang didemonstrasikan oleh Hull,

                   yang menjadi mentor bagi para mahasiswa saat itu, dan dengan antusias ia melakukan

                   berbagai eksperimen, ketika usianya baru di awal-awal 20-an, untuk menopang



                                                                                                       28
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33