Page 29 - Pola Sugesti Erickson
P. 29
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
pandangannya yang bertentangan dengan pandangan sang mentor. “Hampir semua
kesimpulan dalam setiap eksperimen itu tidak saya publikasikan, semata-mata karena
bertentangan dengan keyakinan Hull,” kata Erickson.
Tentang hal ini, Erickson tidak pernah goyah terhadap pandangannya mengenai
posisi pasien dan “kesembuhan” yang menjadi tujuan terapi. Ia telah belajar sejak muda
bahwa setiap sumberdaya yang didapat orang dari pengalaman hidupnya memegang
peranan penting dalam menciptakan perubahan. Ketika ia semakin matang, keyakinannya
semakin kuat bahwa kesembuhan bukanlah hasil dari sugesti langsung sang hipnoterapis,
melainkan dari reasosiasi orang terhadap pengalamannya. Dari sini ia tiba pada
kesimpulan bahwa “kesembuhan” akan terjadi ketika sumberdaya eksperiensial itu bisa
dijangkau ketika dibutuhkan. Karena itu hipnosis bagi Erickson adalah alat untuk
memberikan pembelajaran kepada subjek (klien/pasien) untuk membuat subjek bisa
mengenali dan menjangkau seluruh sumberdaya yang dibutuhkan agar ia bisa berfungsi
optimum.
Sekarang, banyak pendekatan dalam hipnosis yang dikembangkan oleh para hipnotis
mutakhir berakar dari teknik hipnosis Erickson. Indirect Hypnosis yang
dikembangkannya telah melahirkan Conversational Hypnosis, Secret Hypnosis, Covert
Hypnosis (Hipnosis Terselubung) dan sebagainya. Pendekatan Utilisasi yang
dipraktekkannya, yang berangkat dari pandangan Erickson tentang kesembuhan,
menyumbang prinsip-prinsip penting dalam asumsi-asumsi dasar NLP, di antaranya:
- Semua orang memiliki sumber-sumber yang memadai guna mengubah diri ke arah
yang lebih positif.
- Manusia memiliki dua tingkatan komunikasi, yakni sadar dan bawah sadar.
- Menghormati cara orang lain membentuk dunianya.
- Tidak ada pasien yang resisten, hanya terapis yang kurang fleksibel.
- Orang-orang melakukan hal terbaik sebatas sumber-sumber yang mereka ketahui.
- Makna komunikasi adalah pada respons yang anda peroleh, dan sebagainya.
29