Page 225 - Pola Sugesti Erickson
P. 225
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
gambaran itu kembali lagi, kali ini mungkin lebih kuat. Yang terjadi adalah: ia
merancang tujuan negatif untuk dirinya sendiri.
Hasil yang sebaliknya akan terjadi jika ia merancang tujuan positif: ia akan
melangkah tenang ke panggung, merasakan kepercayaan diri yang diperlukan, dan bisa
menyampaikan pidatonya dengan lancar dan artikulasi yang jelas.
Fenomena seperti ini bisa dimanfaatkan oleh hipnoterapis untuk menyingkirkan
simptom dan memperkuat perasaan positif pasiennya. Ia bisa mengubah pandangan orang
terhadap masa lalu, dan ia bisa memperkuat pandangan positif orang terhadap masa
depannya. Dengan mengubah cara pandang terhadap masa depan, anda bisa membuat
orang menjadi nyaman dengan situasinya hari ini.
Jadi, bagaimana hipnoterapis membawa subjeknya mengembara ke masa depan?
Mudah saja! Anda bisa menggunakan teknik yang sama dengan teknik regresi, tetapi
dalam arah yang sebaliknya. Biarkan subjek anda memutuskan sendiri ke masa depan
mana ia ingin datang. Teknik ini, progresi waktu, sering disebut juga pseudo orientation
in time atau hallucinated age progression.
6. AMNESIA HIPNOTIK
Amnesia merupakan alat yang sangat penting untuk menyelamatkan pekerjaan-pekerjaan
yang sudah dilakukan oleh pasien selama ia dalam kondisi trance. Dengan amnesia,
seluruh “pembelajaran” yang diterima oleh pasien menjadi terhindar dari jangkauan
pikiran sadar yang cenderung kritis dan suka menganalisis. Jadi, ketika pasien lupa,
sebetulnya ia hanya lupa di tingkat sadar, tetapi bagaimanapun seluruh “pelajaran” yang
ia terima selama trance tetap tersimpan dalam ingatan bawah sadar dan akan diterapkan
pada waktu dibutuhkan.
Untuk bisa membuat pasien melupakan apa saja yang ia alami selama trance, anda
bisa memberi sugesti langsung agar pasien, pada saat dibangunkan nanti, melupakan apa
saja pengalamannya selama trance. Namun Erickson memiliki cara lain untuk itu. Cara
favoritnya cukup simpel. Ia bisa mengajak bicara pasiennya, misalnya, “Kau tahu,
225