Page 52 - Pola Sugesti Erickson
P. 52
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
bahwa pikiran bawah sadar terus melakukan pencarian rata-rata 30 item per detik, bahkan
setelah pikiran sadar berpindah ke hal lain.
Menimbang peristiwa-peristiwa keseharian tersebut, maka kita bisa mengatakan
bahwa sugesti tak langsung adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk
merangsang dan memfasilitasi pencarian di tingkat bawah sadar. Ketika kita mendapati
kenyataan bahwa pikiran sadar tidak mampu menjalankan sugesti langsung, kita bisa
melakukan upaya terapetik melalui sugesti tak langsung yang merangsang bawah sadar
untuk mencari solusi.
Dalam pandangan Erickson, sugesti langsung pada tingkat tertentu menyiratkan
suatu anggapan yang naif, yakni bahwa pasien, dalam kondisi trance, akan secara pasif
melakukan apa saja yang disugestikan oleh terapis. Asumsi semacam inilah yang
menjadikan praktek hipnosis sesuatu yang tampak mencemaskan orang. Bagaimanapun,
orang tak nyaman membayangkan dirinya kehilangan kendali atas diri sendiri dan
menyerahkannya begitu saja kepada instruksi atau perintah orang lain. Saya kira film-
film ikut menyumbangkan gambaran mengerikan tentang hipnosis melalui adegan di
mana seseorang bisa menguasai dan mengendalikan sepenuhnya pikiran orang lain.
Begitupun efek yang dimunculkan oleh pertunjukan hipnosis panggung. Dalam beberapa
hal, hipnosis panggung ikut menanamkan kesan di benak penonton tentang betapa
berkuasanya sang hipnotis atas subjek yang digarapnya: dia bisa menjadikan sekumpulan
orang tampak seperti sekawanan ternak yang bisa diarah-arahkan semau dia.
Dan saya setuju dengan anda bahwa memang hipnosis sangat mengerikan
seandainya ia benar-benar bisa menempatkan orang lain dalam posisi tanpa pertahanan
sama sekali. Tetapi, anda tahu, hipnosis bukan seperti itu dan trance adalah sebuah
pengalaman personal yang menarik. Saya kira salah seorang yang sangat cakap dalam
mengelola dan memanfaatkan betul kondisi trance adalah Gus Dur. Ia bisa sembarang
waktu membawa dirinya sendiri memasuki trance: Gus Dur bisa menidurkan pikiran
sadarnya—sangat lelap—atas kemauannya sendiri dan menangkap dengan jernih
omongan orang ketika ia tidur. Ia sering “mempertunjukkan kecakapan” tersebut di
52