Page 54 - Pola Sugesti Erickson
P. 54
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
sendiri seluruh sumberdaya yang paling tepat baginya untuk mengatasi masalah yang dia
hadapi. Kesimpulan yang demikian ini bersesuaian dengan keyakinan Erickson bahwa
setiap orang sesungguhnya sudah menyimpan seluruh pengetahuan, yang ia dapat dari
pengalaman hidupnya, dan dari sanalah ia akan menemukan sumberdaya yang memadai
bagi dirinya sendiri untuk berfungsi optimum. Dan ia akan merasa nyaman dengan itu
sebab tidak dipaksa untuk menerima dan meyakini sesuatu yang sama sekali asing bagi
dirinya.
Dengan pengantar di atas, selanjutnya kita akan membahas sejumlah bentuk sugesti
tak langsung yang bermanfaat untuk memfasilitasi respons hipnotik itu. Kebanyakan
adalah pola-pola bahasa yang lazim kita gunakan sehari-hari. Anda akan melihat nanti
bahwa banyak dari sugesti-sugesti itu yang saling berkaitan. Beberapa bisa digunakan
dalam satu frase atau satu kalimat dan kadang sulit untuk membedakan yang satu dari
yang lainnya. Karena itu akan sangat bermanfaat bagi pembaca untuk memahami bahwa
yang terpenting adalah bagaimana kita membawakan diri dengan teknik ini dan
bagaimana kita merancang terapi. Erickson, sebagaimana sudah kita bahas di bagian
sebelumnya, memanfaatkan berbagai kemungkinan yang melibatkan, selain pola-pola
bahasa, juga intonasi, tarikan nafas, jeda, sentuhan tangan, arah pandangan, dan ekspresi
wajahnya.
2. Teknik Penyisipan (Interspersal Approach)
Dalam pendekatan konvensional dengan sugesti langsung, hipnoterapis biasanya
cenderung mengulang-ulang sugesti yang sama terus-menerus. Upaya ini tampaknya
dimaksudkan untuk membuat pemrograman baru atau memperkuat kesadaran orang
terhadap satu ide tertentu. Karena itu repetisi dianggap sangat perlu dilakukan. Tentu saja
pemrograman langsung semacam ini bisa benar-benar mempengaruhi perilaku (misalnya
pada iklan), namun ia tidak memungkinkan untuk menggali dan memfasilitasi potensi
unik si pasien.
54