Page 17 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 17
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 16
bahasa semata, namun juga secara hekekat merupakan kandungan
dari nilai-nilai tasawuf itu sendiri. Artinya bahwa empat perkara ini
termasuk di antara sifat-sifat yang dipegang teguh oleh kaum sufi.
Empat perkara tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama; kata tasawuf dapat berasal dari akar kata al-
Shûfânah yang berati tanaman rerumputan atau semacam sayuran-
sayuran. Pengambilan nama tasawuf dari akar kata al-Shûfânah ini
dapat dibenarkan. Secara filosofis ini untuk menggambarkan bahwa
kaum sufi sedikitpun tidak pernah berharap kepada sesama
makhluk. Mereka telah merasa cukup dan puas dengan apapun
yang dikaruniakan oleh Allah terhadap mereka. Di antara yang
membenarkan pendapat ini adalah pernyataan sahabat Sa’ad ibn
Abi Waqqash, bahwa ia berkata: “Demi Allah sesungguhnya saya
adalah orang Arab yang pertama kali berperang dengan panah di
jalan Allah. Dan kami telah berkali-kali berperang bersama
Rasulullah. Saat itu kami tidak memiliki makanan yang dapat kami
makan, kecuali berasal dari dedaunan. Dalam keadaan itu kami
tidak ubahnya seperti kambing-kambing” .
18
Dua; kata tasawuf dapat berasal dari akar kata al-Shûfah yang
berarti kabilah. Pengambilan nama tasawuf dari akar kata ini juga
memiliki dasar yang cukup kuat, ini untuk mengungkapkan bahwa
kaum sufi adalah kaum (kabilah) yang memiliki identitas yang khas
di antara komunitas lainnya. Di antara ciri khas kaum sufi ialah
18 Al-Ashbahani Abu Nu’aim Ahmad Ibn Abdullah, Hilyah al-Auliyâ Wa
Thabaqât al-Ashfiyâ’, Bairut: Dar al-Fikr, j. 1, hal. 18

