Page 179 - apk-1-modul-diklat-pkb-guru-smk-paket-keahlian-administrasi-perkantoran-a-1
P. 179
Di Indonesia, tampaknya perdebatan mengenai perlu tidaknya siswa
dikelompokkan mengenai kemampuan akademiknya masih jarang dilakukan.
Pengelompokan pun kebanyakan dilakukan dengan model streaming, bukan
setting atau banding, apalagi mixed ability grouping.Kebanyakan sekolah,
khususnya sekolah-sekolah negeri menggunakan sistem seleksi untuk
menentukan siswa mana yang bisa masuk ke dalam sekolah tersebut. Hal ini
dilakukan ketika siswa SD akan masuk ke SMP, maupun ketika siswa SMP
akan masuk ke SMA. Siswa-siswa yang kemampuan akademiknya tinggi,
biasanya dilihat dari nilainya di jenjang pendidikan sebelumnya, masuk ke
sekolah-sekolah berlabel “unggulan”, sedangkan siswa-siswa lainnya masuk
ke sekolah lainnya.
Kenapa model pengelompokkan seperti itu yang dipilih dan bukan yang lain?
Apakah memang pengelompokkan model tersebut memang baik untuk
siswa?Kalau iya, untuk siswa yang mana? Apakah efek model
pengelompokan tersebut untuk siswa yang memiliki kemampuan akademik
yang baik memiliki keuntungan yang sama dengan siswa yang kemampuan
akademiknya kurang?
D. Aktivitas Pembelajaran
Tanpa mengurangi tingkat efektivitas dalam pembelajaran, teman-teman para
guru disarankan untuk membaca konsep tentang pesosial budaya terkait
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pengertian awal
peserta didik, tujuan/teknik mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik,
pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan awal peserta didik.Langkah
berikutnya adalah mendiskusikan dengan teman guru dalam kelompok,
kemudian menentukan kerangka penerapannya dan berlatih mempraktekkan
dengan sungguh-sungguh.Selamat mempraktekkan.
168 Modul Paket Keahlian Administrasi Perkantoran - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

