Page 353 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 353

bersifat nasional demokratis dan bebas dari sia-sia imperialisme untuk
                      mencapai thap ekonomi sosialis – Indonesia dengan cara terpimpin.
                  Konsepsi  Dekon  ini  malahan  menimbulkan  stagnasi  bagi  perekonomian

            Indonesia.  Pada  26  Mei  1963  dikeluarkan  14  Peraturan  pokok,  tetapi  dalam
            pelaksanaanya justru bertentangan  dengan  prinsip-prinsip  Dekon  itu  sendiri.
            Kesulitan ekonomi semakin meningkat, harga-harga pada 1961-1962 umumnya
            naik 400 %. 59
























              Gambar 9.7 Pidato Soekarno yang kemudian dikenal dengan Deklarasi Ekonomi (Dekon) di
                    Istana Merdeka 28 Maret 1963. Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka

                  Kesukaran ekonomi  belum  teratasi  pada  saat RI mulai  menggunakan
            kembali  UUD  ’45.  Salah  satu  tindakan  untuk  menyehatkan  keuangan  negara
            yang dilanda inflasi ialah penggeribian rupiah yang diumumkan oleh pemerintah
            pada tanggal 25 Agustus 1959 hingga rupiah tinggal bernilai 10%-nya saja dari
            nilai nominal. Tindakan drastis ini menimbulkan pro dan kontra, tetapi sebagian

            besar  orang  Indonesia  menganggap  bahwa  penggeribian  itu  akan  diikuti
            oleh  tindakan-tindakan  pembangunan  yang  konkret  sehingga  inflansi  dapat
            dikendalikan. Di samping itu banyak anggota masyarakat, terutama orang kecil,

            yang mengeluh karena hasil buminya, ternaknya, sawahnya yang baru saja dijual,
            hanya memberikan uang yang amat kecil. Lebih celaka lagi orang-orang desa
            yang terlambat mengetahui  pengumuman  pemerintah tentang penggebirian
            uang itu. Pada saat penggeribian memang harga-harga menjadi “murah”, tetapi
            tidak terbeli oleh rakyat banyak karena tak memiliki uang.
                                                                    60
            59   Roziq Hasan, dkk, Sejarah Nasional Indonesia dan Dunia, (Surabaya: Edumedia, 1991). hh. 185-186.
            60   Moedjanto.  Op.Cit. h. 116.

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            349
   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358