Page 422 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 422

Negara, dan mengumumkan dukugan terhadap G 30 S. Keesokan harinya pada
            tanggal 2 Oktober 1965 Walikota Solo Oetomo Ramelan melaluli RRI dengan atau
            nama Front Nasional Cabang Surakarta mengumumkan dukungannya kepada

            G 30 S. Daerah Surakarta diliputi suasana pemberontakan. Polri belum berani
            bertindak kecuali hanya mengamati segala kegiatan PKI dan Ormas-Ormasnya
            karena hanya memiliki kekuatan satu kompi Brimob dan satu kompi perintis. 37

                  Sementara itu, Pangdam VII / Diponegoro  Brigadier   J e n d r a l
            Surjosumpeno, setelah mendengar pengumuman Letnan Kolonel Untung melalui
            radio, segera memanggil perwira-perwira stafnya dan Sad Tunggal Jawa Tengah
            untuk mengadakan breafing. Diperintahkan kepada para pejabat supaya tetap
            tenang dan tetap di posnya masing-masing, dan berusaha untuk menenangkan

            rakyat karna situasi yang sebenarnya belum diketahui. Kemudian ia berangkat
            menuju Salatiga untuk mengadakan breafing yang sama dan direncanakan akan
            terus ke Magelang. Kepada Asisten 2 Letnan Kolonel Soeprapto diperintahkan

            untuk  mengadakan  breafing  di  Solo.  Pada  waktun  Pangdam  VII/Diponegoro
            tidak  berada  di  Semarang,  Kolonel  Sahirman  mengumumkan  berdirinya
            Dewan Revolusi dan Letnan Kolonel Usman mengambil alih pimpinan Kodam
            VII/Diponegoro.  Setelah  sampai  di  Saltiga,  Brigadier  Jendaral  Surjosupemo
            menghadapi kenyataan bahawa kota tersebut telah dikuasai oleh pemberontak

            dan Komandan Korem 073 ditawan oleh mereka. Segera Surjosupemo kembali
            ke Semarang dan ternyata kota itu sudah dikuasai oleh pemberontak.  38


                    6       Operasi Penumpasan Gerakan 30

                            September dan PKI


                  Operasi  penumpasan  G  30  S  yang  dilancarkan  pada  tanggal  1  Oktober
            1965 itu juga diusahakan sedapat mungkin tanpa bentrokan senjata. Pertama

            kali  diusahakan  menetralisasi  pasukan-pasukan  yang berada  disekitar Jalan
            Medan Merdeka yang digunakan oleh pemberontak. Anggota-anggota pasukan
            Batalion 530/ Brawijaya minus 1 ko\ompi, berhasil diinsafkan, ditarik ke markas

            Kostard di Jalan Medan Merdeka Timur, sedangkan anggota-anggota Batalion
            454/ Diponegoro sekitar 17.00 ditarik mundur dari Jalan Medan Merdeka.
                                                                                    39
            37   Ibid, h. 493
            38   Ibid. hh. 492-493
            39   Ibid, h. 486

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            418
   417   418   419   420   421   422   423   424   425   426   427