Page 418 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 418

pimpinan  pelaksana gerakan, Pono  ditunjuk  sebagi wakil pemimpin  gerakan,
            dan  Bono  ditetapkan  sebagai  pimpinan  bagian  observasi.  Selanjutnya  Sjam
            diperintahkan untuk mengadakan persiapan-persiapan  terakhir menjelang

            pelaksanaan gerakan. Sejak tanggal 6 September 1965 pimpinan biro khusus
            PKI  berturut-turut mengadakan rapat-rapat rahasia dengan beberapa orang
            oknum  ABRI yang telah  lama dibina  dan  digelari  sebagai  perwira  progresif
            revolusioner untuk membicarakan persiapan kudeta. Rapat pertama dilakukan
            di rumah Kapten Wahjudi Jalan Sindanglaya 5 Jakarta, dihadiri oleh Sjam, Pono,

            Letnan Kolonel Untung, Kolonel A. Latif, Mayor A. Sigit. Dalam rapat tersebut
            membicarakan mengenai peristiwa umum dan sakitnya Presiden Soekarno.
                                                                                     27
                  Dalam  rapat tersebut  Sjam  melontarkan  isu  adanya  Dewan  Jendral  di

            Angkatan Darat  yang akan mengadakan kudeta,  dan menyampaikan intruksi
            Aidit untuk melakukan gerakan mendahului kudeta Dewan Jendral. Rapat kedua
            diselenggarakan tanggal 9 September 1965 di tempat yang sama, membicarakan
            kesepakan bersama untuk turut serta dalam gerakan dan mengadakan tukar
            pikiran dan taktik pelaksanaan gerakan. Rapat ketiga tanggal 13 September 1965

            di rumah Kolonel A. Latif, jalan Cawang I Kavling 524/525, Jatinegara, dan rapat
            rapat keempat dilaksanakan tanggal 15 September 1965 dan kelima dilaksanakan
            tanggal 17 September 1965 juga dirumah Kolonel A. Latif. Dalam rapat ini hadir

            Brigjen Suparjo.  Rapat ini  merancang  Operasi  Takari,  tiga  komando,  yaitu
            Pasopati dengan kekuatan Bimasakti, dan Gatotkaca. Rapat keenam tanggal 19
            September 1965 bertempat di rumah Sjam, Jalan Salemba Tengah, Jatibuntu,
            Jakarta.  Rapat ketujuh  tanggal  22 September  1965  juga diselenggarakan  di
            rumah Sjam. Dalam rapat itu ditetapkan penentuan sasaran gerakan bagi tiap-

            tiap  pasukan  yang  akan  bergerak  menculik  atau  membunuh  para  jenderal
            Angkatan Darat diberi nama pasukan Pasopati. Pasukan teritorial dengan tugas
            utama menduduki objek vital, gedung RRI, dan gedung telekomunikasi diberi

            nama pasukan Bimasakti. Pasukan yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan
            di Lubang Buaya diberi nama pasukan Gatotkaca. Rapat kedelapan dilaksanakan
            tanggal 24 September 1965, rapat kesembilan tanggal 26 September 1965, dan
            rapat terakhir tanggal 29  September  1965,  kesemuanya dilakukan di  rumah
            Sjam. 28

            27   Poesponegoro dan Notosoesanto. Op.Cit. hh. 481-482
            28   Ibid. hh.482-483

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            414
   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423