Page 417 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 417

Bantuan yang datang dari RR China tersebut terkait dengan penguatan
            hubungan  bilateral  antara China  dan  Indonesia  dan  tujuan  dari  bantuan
            tersebut adalah apabila sewaktu-waktu Indonesia menghadapi serangan musuh
            khususnya Inggris dikarenakan Indonesia  pada  saat itu  berniat untuk keluar

            dari PBB dan juga sedang berkonfrontasi dengan Malaysia. China dan Indonesia
            akan bersatu dalam kekuatan regional baru, yaitu NEFO (New Emerging Forces)
            yang merupakan misi dari Soebandrio. Kemudian Misi dari MenPangau Laksdya
            Omar Dhani adalah untuk mengambil persenjataan yang telah dijanjikan oleh

            China.  Dengan  bantuan  senjata ini  maka semakin meningkatlah  pengaruh
            Komunis di Indonesia. Omar Dhani juga memberitahu China tentang bantuan
            Indonesia yaitu dua Pesawat Tempur MIG kepada Pakistan. Posisi itu tentunya
            menguntungkan bagi pihak China yang bermusuhan dengan India, dikarenakan

            Pakistan juga bermusuhan dengan India.  Jadi  dapat dikatakan terjadilah
            pembentukan Poros China-RI-Pakistan dalam konsep Nefo, dan juga keinginan
            China untuk memperkuat posisinya di Indonesia dan Pakistan.
                  Misi dari Soebandrio dan Omar Dhani ini sangat mendukung Pemberontakan

            G  30  S,  karena  keduanya  berhasil  mengambil  bantuan  senjata  dari  China.
            Semakin berkembangnya paham komunis memperlihatkan kepada rakyat bahwa
            China merupakan sahabat dari Indonesia. Sebagian dari persenjataan itu telah
            diberikan kepada buruh, tani, dan kader PKI (Pemuda Rakyat, BTI, dan lainnya)

            oleh AURI di Lubang Buaya dan disana juga mereka dilatih langsung oleh AURI.
            Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara pengiriman misi dengan
            persiapan dan pelaksanaan G 30 S.



                   5       Peristiwa Gerakan 30 September




                  Kesuksesan PKI dalam membekukan lawan politiknya merupakan prestasi

            yang luar biasa  pada awal 1965.  Menjelang akhir Agustus 1965  pimpinan
            birokrasi khusus PKI terus-menerus mengadakan pertemuan-pertemuan, yang
            keputusannya dilaporkan kepada ketua CC PKI D.N. Aidit. Kemudian diputuskan
            oleh Aidit bahwa gerakan perebutan kekuasaan akan langsung dipimpin oleh

            Aidit sebagi pemimpin tertinggi gerakan. Sjam Kamaruzzam ditetapkan sebagai


                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            413
   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422