Page 415 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 415
sudah bisa dipengaruhi dan dikendalikan oleh PKI, karena Omar ini sangat jelas
bersimpati dan secara terhadap PKI dan malah sangat mendukung dan ikut
menjalankan praktik dan paham PKI. Contoh dari praktik dan paham komunis
yang diterapakan oleh Omar Dhani adalah program untuk mempesenjatai para
kaum petani dan kaum buruh, sebagai Angkatan V dan merestui pelatihan-
pelatihan para kader PKI di Lubang Buaya, menjelang pemberontakan G30-S.
18
Walaupun dari pihak TNI-AU yaitu pihak Omar Dhani mendukung
tentang gerakan PKI, akan tetapi tuntutan itu sangat ditentang oleh Angkatan
Darat. Oleh karena itu PKI bertekad untuk melumpuhkan TNI-AD lebih dahulu
sebelum melangkah lebih lanjut. Demikianlah salah satu strategi utama PKI
19
yaitu menyusupi tubuh TNI dan POLRI demi memperoleh dukungan dan simpati,
kebanyak para perwira ini sejak dulu telah bersimpati ke PKI atau ideologi
Marxisme-Lenimisme, karena riwayat hidup dan perjalanan karirnya. Mereka
ini yang disebut oleh PKI sebagi perwira-perwira berpikiran maju, sebutan bagi
pemikiran yang revolusioner. 20
b. Fitnah di Tubuh TNI-AD
PKI lalu berupaya mengintensifkan pelaksanaan reminder
MKTBP (metode konsep tiga perjuangan). Metode konsep Dua isu yang
bentuk perjuangan ketiga adalah menyusupi kekuatan digunakan untuk
memperlemah
lawan (TNI) untuk mempengaruhi dan memperlemah kekuatan TNI-AD
posisi TNI-AD. Dua isu yang jitu untuk memperlemah yaitu PKI sengaja
kekuatan TNI-AD yaitu PKI sengaja menyebarkan isu menyebarkan isu
Dewan Jendral
Dewan Jendral dan isu dokumen Gilchrist. dan isu dokumen
21
Awal 1965 tersiar kabar bahwa para perwira tinggi Gilchrist.
Angkatan Darat membentuk Dewan Jendral. Dewan
Jendral sebenarnya adalah kelompok penasihat yang terdiri dari para Jendral dan
bertugas memberi rekomendasi kepada pemimpin AD tentang kenaikan kolonel
menjadi jendral. Akan tetapi PKI beranggapan bahwa pembentukan Dewan
Jendral itu bertujuan untuk mempersiapkan perebutan kekuasaan Soekarno.
22
18 Aco Manafe, Terperpu Mengungkap Pengkhianatan pada tahun 1965 dan proses Hukum bagi para
pelakunya, (Yogyakarta: Pustaka Sinar Harapan (cetakan ke-dua), 2008). hh. 47-48
19 Poerwantana. Op.Cit. h. 69
20 Manafe. Op.Cit. h.17.
21 Ibid. h. 48.
22 Poerwantana. Op.Cit. h. 69.
Sejarah Nasional Indonesia VI 411