Page 421 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 421
sumber kekuasaan dalam negara Republik Indonesia. Dengan dekrit tersebut
terbukalah tabir yang menyelubungi tujuan G-30-S sebenarnya adalah kudeta,
yaitu gerakan merebut kekuasaan yang didahului dengan gerakan penculikan
dan pembunuhan pimpinan Angkatan Darat, karena mereka dinilai sebagai
penghalang utamanya.
34
Pada waktu bersamaan gerakan G 30 S mencoba untuk mengadakan
perebutan kekuasaan Yogyakarta, Solo, Wonogiri dan Semarang. Pada pukul
13.00 tanggal 1 Oktober 1965 melalui RRI Semarang, Asisten I Kodam VII/
Diponegoro Kolonel Sahirman mengumumkan dukungannya terhadap G 30
S/PKI Daerah Tingkat I Jawa Tengah. Mereka menguasai Markas Kodam VII/
Diponegoro yang kemudian dijadikan pusat gerakannya, untuk meluaskannya ke
seluruh Korem dan Brigade di dalam lingkungan Kodam VII/ Diponegoro.
35
Pembentukan Dewan Revolusi di Yogyakarta diumumkan melalui RRI
pada tanggal 1 Oktober 1965, diketuai oleh Mayor Mulyono. Dengan dukungan
kekuatan Batalyon L mereka mengusai Makorem 072 dan menculik Kepala
Staf Korem 072 Letanan Kolonel Sugijono. Selanjutnya mereka mengeluarkan
perintah kepada segenap Komando Distrik Militer/ Kodim supaya mendukung
G 30 S, dan membagi-bagikan senjata kepada anggota legiun veteran setempat.
Keesokan harinya pada tanggal 2 Oktober 1965 terjadi demonstrasi anggota-
anggota PKI dan ormas-ormasnya di depan Makorem 072 untuk menyatakan
dukungan mereka kepada G 30 S. Pada hari itu juga Komandan Korem 072
Kolonel Katamso diculik dari rumahnya dan dibawa ke kompleks Batalyon L di
desa Kentungan sebelah utara kota Yogyakarta. Selanjutnya bersama Letnan
Kolonel Sugijono, Kolonel Katamso dibunuh dengan memukul kepalanya hingga
pecah dengan tangkai mortir. 36
Di kota Solo, dengan mempergunakan kekuatan Batalion M pada tanggal 1
Oktober 1965, G 30 S/PKI mengadakan penculikan terhadap Komandan Brigade
6 Kolonel Azahari, Kepala Staf Brigade 6 Letnan Kolonel Parwoto, Komandan
Kodim 0735 Letnan Kolonel Ezi Soeharto, Kepala Staf Kodim 735 Mayor Soeparjan,
Komandan Polisi Militer Detasemen Surakarta Kapten Prawoto, dan Komandan
Batalyon M Mayor Darso. Meraka menduduki gedung RRI, Telekomunikasi, Bank
34 Ibid. hh. 484-485
35 Ibid. h. 490
36 Ibid. hh. 491-492
Sejarah Nasional Indonesia VI 417