Page 82 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 82
suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang oleh
pihak yanag tersebut terakhir itu disanggupi pembayarannya”.
Sebagaimana halnya dengan perjanjian lainnya, sewa menyewa adalah
perjanjian konsensual yang artinya ia sudah sah dan mengikat pada detik
tercapainya sepakat mengenai unsur-unsur pokoknya yaitu barang dan
harga.
Penyerahan barang untuk dapat dinikmati oleh pihak penyewa diberikan
oleh yang menyewakan, dengan mana kewajiban penyewa adalah untuk
membayar harga. Penyerahan barang hanyalah untuk dipakai dan
dinikmati.
Peraturan tentang sewa menyewa yang terdapat dalam Buku Ketiga KUH
Perdata, bab ketujuh berlaku untuk segala macam sewa menyewa,
mengenai semua jenis barang,baik bergerak maupun tidak bergerak, baik
yang memakai waktu tertentu maupun yang tidak. (untuk waktu tertentu,
bukanlah menjadi syarat mutlak dalam perjanjian, namun demikian kiranya
penting ada dalam suatu perjanjian, untuk menghindari kesewenag-
wenangan pihak yang menyewakan, terutama untuk menghentikan waktu
sewa dalam sewaktu-waktu).
Kewajiban pihak yang menyewakan adalah:
1. Menyerahkan barang yang disewakan kepada si penyewa;
2. memelihara barang yang disewakan sedemikian sehingga barang
tersebut dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksudkan;
3. memberikan kepada si penyewa kenikmatan tenteram dari barang
yang disewakan selama berlangsungnya persewaan.
Kewajiban pihak yang menyewakan, utamanya adalah :
1. Memakai barang yang disewa sebagai seorang ”bapak rumah yang
baik”, sesuai dengan tujuan yang diberikan kepada barang itu menurut
perjanjian sewanya;
2. Membayar harga sewa pada waktu-waktu yang telah ditentukan
menurut perjanjian.
Pasal 1533 KUH Perdata menentukan, ”Jika selama waktu sewa, barang
yang disewakan musnah karena suatu kejadian yang tidak disengaja maka
60

