Page 84 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 84

upah.  Pihak  lawan  yang  melakukan  pekerjaan  tertentu  ini  biasa  nya
                 adalah serang ahli. Misalnya perjanjian antara pengacara dengan klien,
                 dokter dengan pasien.

              b)  Perjanjian kerja / perburuhan.
                  Yaitu  suatu  perjanjian  antara  seorang  buruh  atau  pekerja  dengan
                 majikan atau pemberi kerja. Selain itu, perjanjian ini memiliki ciri bahwa
                 adanya  upah  atau  gaji  tertentu  yang  telah  diperjanjikan  sebelumnya,
                 serta  adanya  hubungan  antara  majikan/pemberi  kerja  dengan  buruh
                 penerima  kerja,  dalam  hal  mana  majikan  berhak  untuk  memberikan
                 perintah  yang  harus  ditaati  dan  dikerjakan  oleh  buruh.  Pengaturan
                 tentang  perjanjian  kerja    dalam  KUH  Perdata  adalah  terdapat  dalam
                 Pasal 1601 a KUH Perdata yang menyatakan ”Persetujuan perburuhan
                 adalah  persetujuan  dengan  mana  pihak  yang  satu  si    buruh
                 mengikatkan  dirinya  untuk  di  bawah  perintahnya  pihak  yang  lain  si
                 majikan, untuk sesuatu waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan
                 menerima upah”.

                 Ketentuan  UU  Nomor  13  Tahun  2003  membedakan  antara  perjanjian
                 kerja  dengan  perjanjian  perburuhan.  Perjanjian  kerja  dimaksudkan
                 sebagai  perjanjian  yang  dilakukan  oleh  majikan  dengan  buruh  secara
                 perseorangan  sedangkan  perjanjian  perburuhan  adalah  perjanjian
                 antara majikan dengan serikat buruh. Perjanjian kerja terus mengalami
                 perkembangan  dalam  pengaturan  terhadapnya,  bahwa  selain  dengan
                 memenuhi  ketentuan  umum  tentang  perjanjian  kerja  yang  ada  pada
                 KUH Perdata juga dengan memenuhi ketentuan perundang-undangan di
                 bidang ketenagakerjaan.


              c)  Perjanjian pemborongan pekerjaan.
                  Pengaturan  dasar  dan  umum  terhadap  perjanjian  pemborongan
                 pekerjaan  diatur  dalam  Pasal  1601  b  KUH  Perdata  yang  berbunyi
                 ”Pemborongan  pekerjaan  adalah  persetujuan  dengan  mana  pihak
                 yang  satu  si  pemborong,  mengikatkan  diri  untuk  menyelenggarakan
                 suatu  pekerjaan  bagi  pihak  yang  lain,  pihak  yang  memborongkan
                 dengan menerima suat harga yang ditentukan”.



                                                                          62
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89