Page 86 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 86

lainnya  kepada  pihak  ketiga.  Tentang  pembagian  keuntungan  maupun
              bentuknya modal yang dimasukkan oleh masing-masing sekutu adalah tidak
              ditentukan  oleh  Undang-Undang,  untuknya  semua  diserahkan  kepada
              mereka sendiri untuk mengaturnya di dalam perjanjian persekutuannya.

              Berakhirnya  persekutuan  dapat  terjadi  karena:  a)  lewat  waktu,  b)
              musnahnya  barang  atau  telah  diselesaikannya  pekerjaan  yang  menjadi
              pokok  persekutuan,  c)  atas  kehendak  semata-mata  dari  seorang  atau
              beberapa sekutu, dan d) jika sakah seorang sekutu meninggal, atau ditaruh
              di bawah pengampuan dan atau dinyatakan pailit.



          6.   Perkumpulan
              Perkumpulan menurut Subekti (1995: 89) adalah juga “perhimpunan” yaitu
              perjanjian  yang  dibuat  oleh  para  pihak  yang  bertujuan  untuk  mencapai
              tujuan  tertentu  dengan  tidak  mencari  keuntungan  tertentu,  dalam  hal
              mana  kerja  sama  ini  disusun  dengan  bentuk  dan  cara  sebagaimana  yang
              diatur  dalam  “anggaran  dasar”  ataupun  “statuten”nya.  Dalam  bukunya
              Subekti  menyampaikan  bahwa  pada  dasarnya  tidak  lazim  suatu
              Perkumpulan dianggap sebagai bentuk perjanjian, dikarenakan pengaturan
              terhadap  tidak  terdapat  pada  Buku  Ketiga  KUH  Perdata  melainkan  pada
              Buku Pertama Bagian tentang Orang, Perihal Perbuatan Hukum.

              Hal lain yang juga dapat menunjukkan bahwa suatu perkumpulan bukanlah
              suatu perjanjian termaktub dalam Lembaran Negara Tahun 1870 Nomor 64
              yang  menyatakan  bahwa  suatu  perkumpulan  dapat  meminta  pengakuan
              keberadaannya  sebagai  Badan  Hukum  (rechts  persoon)  kepada  Menteri
              Kehakiman. Dengan demikian, pada posisi ini perkumpulan adalah subjek
              hukum, bukannya suatu perbuatan ataupun hubungan hukum sebagaimana
              perjanjian.

              KUH  Perdata  memberikan  pengaturan  tentang  Perkumpulan  pada  Pasal
              1653 sampai dengan 1665.

          7.   Hibah
              Hibah adalah suatu perjanjian dengan mana si penghibah (pemberi hibah)
              pada masa hidupnya, dengan cuma-cuma dan tidak dapat ditarik kembali,
                                                                          64
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91