Page 91 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 91
itu, dalam praktek bentuk kuasa juga dapat berupa 3) kuasa istimewa yang
menyebutkan secara khusus dengan tegas menyebutkan satu per satu,
tindakan apa yang harus dilakukan oleh si kuasa. Berikutnya adalah 4) kuasa
perantara, yaitu kuasa yang hanya jadi penghubung antara pemberi kuasa
dengan pihak ketiga.
13. Penanggungan
Penanggungan adalah persetujuan dengan mana seorang pihak ketiga,
guna kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi
perikatannya si berhutang ketika orang ini sendiri tidak memenuhinya.
Ketentuan tentang penanggungan terdapat pada Pasal 1820 KUH Perdata.
M. Yahya Harahap (1982: 315-316) menyebutkan bahwa perjanjian
penanggungan memiliki ciri dilakukan dengan atau secara sukarela, dalam
hal mana pihak ketiga tersebut sama sekali tidak mempunyai urusan dan
kepentingan apa-apa dalam perjanjian yang dibuat oleh debitur dan
kreditur. Ciri tersebut dapat dibedakan pada dua hal: a) Ciri subsidair, yaitu
dengan adanya pernyataan mengikatkan diri memenuhi perjanjian dari
pihak penjamin (borg). Hal ini akan terlihat dengan tibanya waktu
perjanjian, jika debitor tidak memenuhi maka pihak penjamin dapat
dituntut oleh kreditur untuk memenuhinya, b) Ciri assessor yaitu perjanjian
penjaminan hanyalah perjanjian sampingan yang melekat atau menempel
pada perjanjian pokok yang dibuat oleh debitur dan kreditur.
14. Perdamaian
Pasal 1851 KUH Perdata mengatur tentang perjanjian perdamaian yang
merupakan perjanjian dengan mana kedua belah pihak dengan
menyerahkan, menjanjikan, atau menahan suatu barang mengakhiri suatu
perkara yang sedang bergantung atau mencegah timbulnya suatu perkara.
Perjanjian perdamaian harus dibuat dalam bentuk tertulis, apabila terjadi
perdamaian dibuat secara tidak tertulis adalah tidak sah. Perjanjian
perdamaian adalah hanya terbatas pada apa yang termaktub dalam
perjanjian tersebut, oleh karena itu setiap perdamaian hanya mengakhiri
apa yang dimaksud dalam perjanjian baik dirumskan secara khusus maupun
umum.
69

