Page 90 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 90

maupun  wasiat  yang  bersifat  sepihak.  Perjanjian  ini  dikenal  juga  dengan
              bunga  tetap  atau  bunga  abadi  yang  oleh  Pasal  1770  KUH  Perdata
              diperbolehkan, namun dalam perkembangannya sudah mulai ditinggalkan
              karena lahirnya jenis perjanjian baru yang disebut dengan deposito. Terjadi
              antara pihak nasabah dengan pihak bank dengan tujuan yang mirip dengan
              bunga cagak hidup yaitu mendapatkan pengembangan berupa bunga.

              Terkait dengan perjudian ataupun pertaruhan sendiri, hasil tentang untung
              ruginya  adalah  digantungkan  pada  suatu  keadaan  atau  peristiwa  yang
              belum tentu. Perbedaan antara perjudian dengan pertaruhan adalah bahwa
              dalam  perjudian  para  pihaknya  terlibat,  ikut  serta  ataupun    mengambil
              bagian  sedangkan  dalam  pertaruhan,  mereka  berada  di  luar  permainan
              tersebut. Terhadap hal ini, Pasal 1788 dan 1789 KUH Perdata memberikan
              pengaturan  bahwa,  apabila  utang  judi  maupun  utang  pertaruhan  terjadi
              maka  undang-undang  tidak  memberikan  suatu  tuntutan  hukum.  Namun
              demikian, apabila hutangnya telah dibayarkan dengan sukarela maka sekali-
              kali  ia  tidak  boleh  menuntut  kembali,  kecuali  dapat  dibuktikan  adanya
              kecurangan ataupun penipuan.
              Hal  ini  dalam  KUH  Perdata  yang  dikenal  sebagai  Natuurlijke  Verbintennis
              atau perikatan wajar/alami (Pasal 1359 (2) ).

          12.  Pemberian Kuasa
              Pasal 1792 KUH Perdata mengatur bahwa suatu pemberian kuasa adalah
              persetujuan atau perjanjian dengan mana seorang memberikan kekuasaan
              (wewenang) kepada seorang lain, yang menerima nya untuk atas namanya
              menyelenggarakan  suatu  urusan.  Menyelenggarakan  suatu  urusan  ini
              adalah suatu perbuatan hukum  yang akan melahirkan akibat hukum. Kuasa
              dapat diberikan dalam suatu akte umum; tulisan di bawah tangan; bahkan
              dengan sepucuk surat ataupun lisan. Maknanya dengan apapun bentuknya
              pemberian  kuasa  dia  adalah  mengikat  sejak  tercapainya  kata  sepakat  di
              antara para pihak.

              Pemberian  kuasa  sebagaimana  digambarkan  di  awal  adalah  memberikan
              hak kepada orang lain untuk mewakili kepentingan orang yang memberikan
              kuasa.  Perwakilan  ini  ada  yang  lahir  karena  undang-undang,  dan  lahir
              karena perjanjian. Bentuknya dapat berupa pemberian 1) kuasa umum atas
              pengurusan umum yang meliputi kepentingan dari si pemberi kuasa, dan
              pemberian 2) kuasa khusus yaitu mengenai hanya satu kepentingan. Selain
                                                                          68
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95