Page 88 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 88

Barangnya  dapat  berupa  barang  bergerak  maupun  barang  tetap,  dan
              keberadaannya adalah pada pihak ketiga yang mengikatkan  dirinya untuk
              menyimpan  barang  tersebut  dan  akan  mengembalikannya  kepada  siapa
              yang dinyatakan berhak beserta hasil-hasilnya. Penitipan bentuk ini dapat
              terjadi karena persetujuan para pihak ataupun karena adanya putusan atau
              penetapan dari Pengadilan.

              Selain  pembedaan  di  atas,  Subekti  (1995:  113  –  114)  menyebutkan  juga
              tentang  penitipan  terpaksa  yang  terhadapnya  mendapatkan  pengaturan
              pada Pasal 1703. dalam hal ini terjadi karena adanya malapetaka misalnya:
              kebakaran, banjir, karamnya kapal, dan lain-lain malapetaka dalam kategori
              peristiwa yang tidak disangka datangnya.

          9.   Pinjam Pakai
              Perjanjian  pinjam  pakai  adalah  perjanjian  dengan  mana  pihak  yang  satu
              memberikan suatu barang kepada pihak yang lainnya untuk dipakai dengan
              cuma-cuma,  dengan  syarat  bahwa  yang  menerima  barang  ini  setelah
              memakai  atau  setelah  lewat  waktu  tertentu  akan  mengembalikannya.
              Pengaturan umum bisa kita dapatkan pada Pasal 1794 KUH Perdata.

              Perjanjian  pinjam  pakai  mensyaratkan  pihak yang  meminjam  pakai  untuk
              mengembalikan  barangnya  dan  memperlakukan  barangnya  sebagaimana
              bapak  rumah  yang  baik  dan  terhadap  objeknya  ditentukan  adalah  setiap
              barang yang dapat dipakai oleh orang dan mempunyai sifat tidak musnah
              karena pemakaian. Perjanjian pinjam pakai harus dibedakan dengan pinjam
              meminjam  (yang  akan  dibahas  dalam  sub  pembahasan  berikut)  serta
              dengan  sewa  menyewa  yaitu  perjanjian  sejenis  pinjaman  dengan
              pembayaran sejumlah uang tertentu sebagai harga sewa.

          10.  Pinjam Meminjam
              Perjanjian  pinjam  meminjam  adalah  suatu  perjanjian  dengan  mana  pihak
              yang  satu  memberikan  kepada  pihak  yang  lain  suatu  jumlah  tertentu
              barang-barang yang habis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak
              yang terakhir ini akan mengembalikan sejumlah  yang sama dari jenis dan
              mutu yang sama pula. Ketentuan umum terhadapnya dapat kita lihat pada
              Pasal 1754 KUH Perdata.



                                                                          66
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93