Page 24 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 24
maka semua perjalanan bisnis apapun yang kita lakukan akan lebih berpeluang berjalan
mulus.
Harus dipahami, bahwa ada perbedaan antara kecerdasan emosional dengan
kecerdasan intelektual (IQ). Goleman mengungkapkan, bahwa kecerdasan intelektual itu
sesungguhnya merupakan keturunan seseorang yang tidak dapat dirubah, karena
pembawaan sejak lahir. Sedangkan kecerdasan emosional tidak demikian. Saya sendiri
sependapat dengan Goleman, yang akhirnya menyimpulkan, ba hwa kecerdasan
emosional adalah merupakan jembatan antara apa yang kita ketahui, dan apa yang kita
lakukan. Dengan semakin tinggi kecerdasan emosional, kita akan semakin terampil
melakukan apa pun yang kita ketahui benar.
Saya yakin, entrepreneur yang memiliki kecerdasan emosional optimal, akan
lebih berpeluang mencapai puncak keberhasilannya. Sosok semacam ini sangat kita
perlukan guna membangun masyarakat entrepreneur Indonesia. Entrepreneur yang
memiliki kecerdasan emosional optimal, akan tetap menganggap, bahwa krisis itu adalah
sebuah peluang.
Itulah sebabnya mengapa entrepreneur itu harus tetap jeli dalam memanfaatkan
emosinya. Sebaliknya, jika seseorang secara intelektual cerdas, kerap kali justru bukanlah
seorang entrepreneur yang berhsil dalam bisnis dan kehidupan pribadinya. Dia harus
yakin, bahwa di dalam dunia bisnis saat ini maupun di masa mendatang, kecerdasan
emosional akan lebih tetap berperan.
Maka dengan memiliki kecerdasan emosional yang optimal, akan lebih bisa
mentransformasikan situasi sulit. Bahkan, kita juga semakin peka akan adanya peluang
entrepreneur dalam situasi apapun. Kalau kita memiliki kecerdasan emosional yang
optimal, saya yakin akan mampu mengatasi berbagai konflik.
Orang yang benar-benar mengoptimalkan EQ, akan lebih jeli dalam melihat
sebuah peluang. Ia akan lebih cekatan dalam bertindak dan lebih punya inisiatif. Atau, ia
pun akan lebih siap dalam melakukan negosiasi bisnis. Lebih mampu melakukan langkah
sreategi bisnisnya, memiliki kepekaan, daya cipta, dan komitmen yang tinggi. Bahkan,
ada pakar yang mengungkapkan, bahwa keberhasilan seseorang dalam bidang bisnis,
80% ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya.
Banyak orang yang sukses menjadi entrepreneur meski nilai akademisnya sedang-
sedang saja. Hal ini disebabkan, mereka yang lulus dengan nilai sedang itu sebagian
besar memiliki kecerdasan emosional optimal. Lantaran kecerdasan emosional optimal
yang inilah yang justru mendorongnya untuk menjadi entrepreneur yang kreatif.