Page 28 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 28
analitis, dan mengambil tindakan tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain.
Akibatnya menimbulkan hilangnya kegairahan dan antusiasme bisnis.
Oleh karena itu, kita jangan sampai kehilangan keselarasan kedua otak tersebut.
Sebab, seperti yang juga ditegaskan oleh Dr. damasio, seorang ahli neurologi, bahwa
perasaan atau emosi biasanya sangat dibutuhkan untuk keputusan rasional. Otak
emosional kita akan menunjukkan pada arah yang tepat. Maka, adalah tindakan yang
tepat, jika mulai sekarang kita bisa mengatur emosi kita sendiri.
Dalam konteks ini, saya sependapat dengan pakar manajemen, Dr. Patricia Patton.
Yang mengatakan, bahwa untuk mengatur emosi, kita bisa melakukan dengan cara
belajar, yaitu: Pertama, belajar mengidentifikasi apa biasanya yang memicu emosi kita
dan respon apa yang kita berikan. Kedua, belajar dari kesalahan, belajar membedakan
segala hal di sekitar kita yang dapat memberikan pengaruh pada diri kita. Ketiga, belajar
selalu bertanggung jawab terhadap setiap tindakan kita. Keempat, belajar mencari
kebenaran, belajar memanfaatkan waktu secara maksimal untuk menyelesaikan masalah,
dan kelima, belajar menggunakan kekuatan sekaligus kerendahan hati.
Saya sendiri juga merasakan, bahwa dampak positif dari terciptanya keselarasan
kedua otak itu juga akan memunculkan tindaka-tindakan produktif, membuat kita
semakin mantap dalam berbisnis, dan pada akhirnya akan berdampak positif bagi
kemajuan bisnis kita.
Singkatnya, keselarasan itu sangat berkaitan dengan pemberdayaan diri kita.
Dimana, kita mesti bisa mengontrol diri, dan menggunakan akal sehat. Dan, tentu saja,
keselarasan itu tidak akan terwujud kalau kita masih juga memegang teguh sifat
mementingkan diri sendiri. Sehingga, seorang wirausahawan yang bisa menyelaraskan
otak berpikir dan otak emosionalnya, akan sangat mungkin lebih berhasil dalam
bisnisnya. Boleh jadi peluang menjadi wirausahawan yang kompeten, bernilai,
profisional, dan bahagia akan lebih bisa dicapai. Meski tak mudah kita menyelaraskan
kedua otak tersebut, tapi saya yakin, kita harus berani mencobanya.
Otak Kanan Itu Semakin Penting
Sudah saatnya kita mengandalkan otak kanan, meski sebelumnya guru kita lebih
banyak mengajarkan otak kiri.
Otak kanan memang makin menjadi penting saat ini. Bukan karena kita “sirik”
dengan otak kiri, tetapi karena betul-betul dirasakan kebutuhannya, khususnya oleh
entrepreneur. Terlebih lagi, karena dalam ilmu manajemen yang selama ini ada, yang