Page 35 - Cara Menjadi Pengusaha
P. 35
maupun entrepreneur, kita akhirnya tidak hanya sekedar pandai menendang bola saja,
yang bisa diposisikan seperti apa pun sekehendak kita dengan begitu mudah. Namun kita
juga harus bisa seperti menendang kucing. Sedang kucing itu dapat meloncat dan lari.
Sehingga, tidak mengherankan kalau lantas ilmu manajemen yang masih aktual pun tidak
mampu lagi mengatasi kekacauan tersebut.
Kekacauan itu berarti banyaknya ketidakpastian. Hari ini tidak ada hubungannya
dengan hari kemarin. Hari depan menjadi tidak pasti, tidak bisa diramalkan. Kondisi
semacam ini menjadikan kita hidup dalam era lonjakan kurva, tidak linear dan tidak
karuan. Sehingga, pengetahuan dan juga pengalaman akhirnya tidak dapat menjamin
keberhasilan bisnis kita di masa depan.
Kalau sudah begitu keadaannya, saya berani mengatakan, bahwa kita tidak perlu
lagi menghafal ilmu-ilmu manajemen yang hanya sekadar teoritis. Kita justru harus lebih
kreatif bertanya. Karena bertanya itu tidak akan pernah usang. Sementara, yang namanya
sebuah jawaban pengetahuan itu mudah ketinggalan zaman.
Begitu juga pengalaman. Keadaan yang serba cepat dan kacau itu akhirnya
membuat pengalaman itu bukan lagi menjadi guru yang baik. Padahal, selama ini kita
lebih percaya pada mitos, bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Oleh karena itu,
dalam kondisi semacam ini, bagaimana kalau kita bebas saja dari ilmu pengetahuan dan
pengalaman. Mungkin saja, ide saya ini anda anggap aneh. Tapi itulah yang namanya
entrepreneur identik dengan orang aneh.
Tom Peter, mengatakan bahwa perubahan serba cepat dan kacau itu pertanda
zaman edan. Sehingga di era global sekarang ini, suka atau tidak suka, kita harus berani
berakrab-akraban dengan kekacauan. Apalagi kita juga sedang menuju millenium ketiga.
Sebab tidak mustahil, pendekatan yang tidak sistematis atau tidak akademis, justru yang
nantinya bisa menyelesaikan kekacauan.
Contohnya, Lembah Silikon di Amerika Serikat. Dahulu kawasan itu berkembang
pesat dan sangat membanggakan banyak orang. Hal itu karena, Lembah Silikon telah
menjadi besi sembrani yang menarik begitu banyak perusahaan yang berkecimpung
dalam bisnis komputer dan elektronik. Tapi sekarang yang terjadi adalah sebaliknya.
Banyak perusahaan di sana menjadi bangkrut. Lembah ini berubah menjadi kuburan
massal perusahaan besar. Kejadian tragis ini ternyata juga dialami oleh negara kita. Dulu,
banyak pengusaha dan bank yang sangat berjaya, kini pada kelimpungan dan akhirnya
bangkrut.