Page 78 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 78

Puang         :  “Lalu tindakan apa yang seharusnya kita ambil
             Gamma            agar masyarakat menganggapnya kita adil? tapi
                              jangan kita berpikir kerdil, sok idealis tapi tidak
                              rasional  yang  akhirnya  kita  sendiri  yang
                              menderita”.
             Ka'useng      :  “Puang  selamatkan  aku  tolong  lindungi  saya
                              (memohon kepada ayahnya lalu kepada ibunya)
                              saya tidak sadar melakukannya saya menyesal
                              melakukannya Puang.
             Puang         :  “Apapun  hukumannya  wahai  anakku  engkau
             Cazdia           harus  menerimanya  dengan  patuh  hukum  adat
                              kita  harus  ditegakkan  kebenaran  dan  keadilan
                              harus berjalan”.
             Puang         :  (dengan  nada  kesal)  “Kita  jangan  bertindak
             Gamma            konyol  bertahun-tahun  masyarakat  patuh  dan
                              tunduk pada kebijakan kita mereka hidup di atas
                              titah  kita  lalu  apa  susahnya  memutuskan
                              melepaskan Ka'useng”?

             Dari  luar  massa  berteriak  menuntut  agar  ka’useng  mendapat
             hukuman yang setimpal.

             Warga 1       :  “Ka'useng turun hukum adat harus ditegakkan,
                              siapapun engkau kami tidak pandang bulu”!
             Warga 3       :  “Ka'useng telah bertindak semena-mena dengan
                              tidak punya perikemanusiaan telah membunuh
                              orang lain”.
             Puang         :  “Kalian masuklah kedalam biar aku saja yang
             Gamma            menghadapi      mereka”.    (Puang     Gamma
                              memerintahkan  Puang  Cazdia  dan  Ka'useng
                              masuk ke dalam). Tenang saudara-saudara mari
                              kita bicarakan secara kekeluargaan.


             Para warga saling memandang lalu menunduk.


                                Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar | 71
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83