Page 181 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 181

Tempat penyimpanan: keropak; asal:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   salinan dari lontar milik Ida Kade
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           Swandi (Geria Tanggoewisia); keadaan:
                                     Babad ini menceritakan tentang kisah raja-raja di Tanah Jawa setelah era   Ajisaka Carita (Cerita Prabhu Ajisaka). Bab ketiga dari lembar 8 hingga                                                                                                                                                            baik; ukuran: 50,5 cm x 3,7 cm; ruang
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tulisan: 41,5 cm x 3,5 cm; tebal: 51
                                     Mahabharata. Secara garis besar babad ini dibagi dalam 20 bab. Pada bab   9 tentang Tantu Pagelaran. Tantu Pagelaran dalam Babad Jawadwipa                                                                                                                                                                    lembar; jumlah halaman: 102 halaman;
                                     pertama dari lembar 1 hingga 2 disebut purwakala carita (cerita zaman   menceritakan tentang Raja Hyang Kandyawan. Bab keempat dari lembar 10                                                                                                                                                                 jumlah baris per halaman: 4 baris;
                                     dahulu). Bab ini menceritakan tentang riwayat Sang Pandawa hingga   hingga 11 tentang Kacaritaning Turunan Ratu Saking Medang Pamresan                                                                                                                                                                        aksara: Bali; cara penulisan: digurat
                                     Maharaja Hanglingdria. Diceritakan dahulu kala, setelah wafatnya Sang   Tumeka Ri Masaning Janggala (Kisah Keturunan Raja Medang Pamresan                                                                                                                                                                     dari kiri ke kanan; bahan: daun lontar;
                                     Panca Pandawa di gurun pasir, yang menggantikannya di Astinapura adalah   hingga era Janggala). Bab kelima dari lembar 12 hingga 18 tentang Banjara                                                                                                                                                           bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
                                     cucu dari Arya Arjuna. Beliau merupakan putra kandung dari Abhimanyu   Sari Carita (Cerita Prabhu Banjaran Sari). Bab keenam dari lembar 19                                                                                                 26.                                                               subjek: babad; umur: 87 tahun.
                                     dan Dyah Uttari, putri dari Kerajaan Wirata. Beliau diberi gelar maharaja   hingga 23 tentang kisah keturunan Raja Galuh hingga hancurnya Pajajaran.
                                     Parikesit yang sangat luar biasa kekuasaannya. Bhagawan Krepa dijunjung   Bab ketujuh dari lembar 24 hingga 27 tentang Carita Mulaning Majapahit                                                             BABAD KAMENUH VA/6/891                                                                           Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                     sebagai pendeta istana. Dalam pekerjaannya, Bhagawan Krepa dibantu   (Cerita Asal Mula Majapahit). Bab kedelapan dari lembar 28 hingga 31                                                                                                                                                                     di ujung kiri terdapat penanggalan
                                     oleh keturunan bangsa Kuru terutama Yuyutsu dan Sanjaya. Entah berapa   tentang Usana Bali Carita (Cerita tentang Bali pada masa kuna). Bab                                                                                                                                                                   Masehi [29-11-1932]. Di sisi kanan
                                     lama maharaja Parikesit berkuasa, saat ajalnya tiba beliau digigit oleh ular   kesembilan dari lembar 32 sampai 40 tentang awal mulanya Raja Jawa                                                                                                                                                             terdapat tulisan dengan huruf Latin
                                     Taksaka. Hal ini disebabkan oleh adanya kutukan Bhagawan Srenggi.   memeluk Islam hingga masuknya Belanda ke Tanah Jawa. Bab kesepuluh                                                                                                                                                                        yang ditulis dengan pensil “Babad
                                     Kemudian yang dinobatkan menjadi raja Astinapura adalah putranya yang   dari lembar 41-44 adalah penutup.                                                                                                                                                                                                     Kĕmĕnuh, toeroenan dari lontarnja Ida
                                     bergelar maharaja Janamejaya.                                                                                                                                                                                                                                                                                 Kade Swandi, dari Geria Tanggoewisia,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   district Pengastoelan, ditoeroen oleh I
                                     Diceritakan juga mengenai Maharaja Hanglingdria yang akhirnya                                                                                                                                                                                                                                                 Gde Ngembak dari Br. Dangin Peken
                                     digantikan oleh Prabhu Sindula. Bab kedua dari lembar 3 hingga 7 tentang
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   [Boeleleng]. 29-11-‘32”.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak



















                 170                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         171
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186