Page 182 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 182

Tempat penyimpanan: keropak; asal:
                                                                                                                                                        salinan dari lontar milik Ida Kade
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    Swandi (Geria Tanggoewisia); keadaan:
 Babad ini menceritakan tentang kisah raja-raja di Tanah Jawa setelah era   Ajisaka Carita (Cerita Prabhu Ajisaka). Bab ketiga dari lembar 8 hingga     baik; ukuran: 50,5 cm x 3,7 cm; ruang
                                                                                                                                                        tulisan: 41,5 cm x 3,5 cm; tebal: 51
 Mahabharata. Secara garis besar babad ini dibagi dalam 20 bab. Pada bab   9 tentang Tantu Pagelaran. Tantu Pagelaran dalam Babad Jawadwipa             lembar; jumlah halaman: 102 halaman;
 pertama dari lembar 1 hingga 2 disebut purwakala carita (cerita zaman   menceritakan tentang Raja Hyang Kandyawan. Bab keempat dari lembar 10          jumlah baris per halaman: 4 baris;
 dahulu). Bab ini menceritakan tentang riwayat Sang Pandawa hingga   hingga 11 tentang Kacaritaning Turunan Ratu Saking Medang Pamresan                 aksara: Bali; cara penulisan: digurat
 Maharaja Hanglingdria. Diceritakan dahulu kala, setelah wafatnya Sang   Tumeka Ri Masaning Janggala (Kisah Keturunan Raja Medang Pamresan              dari kiri ke kanan; bahan: daun lontar;
 Panca Pandawa di gurun pasir, yang menggantikannya di Astinapura adalah   hingga era Janggala). Bab kelima dari lembar 12 hingga 18 tentang Banjara    bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
 cucu dari Arya Arjuna. Beliau merupakan putra kandung dari Abhimanyu   Sari Carita (Cerita Prabhu Banjaran Sari). Bab keenam dari lembar 19   26.      subjek: babad; umur: 87 tahun.
 dan Dyah Uttari, putri dari Kerajaan Wirata. Beliau diberi gelar maharaja   hingga 23 tentang kisah keturunan Raja Galuh hingga hancurnya Pajajaran.
 Parikesit yang sangat luar biasa kekuasaannya. Bhagawan Krepa dijunjung   Bab ketujuh dari lembar 24 hingga 27 tentang Carita Mulaning Majapahit   BABAD KAMENUH VA/6/891  Keterangan lain: pada lembar 1 recto
 sebagai pendeta istana. Dalam pekerjaannya, Bhagawan Krepa dibantu   (Cerita Asal Mula Majapahit). Bab kedelapan dari lembar 28 hingga 31              di ujung kiri terdapat penanggalan
 oleh keturunan bangsa Kuru terutama Yuyutsu dan Sanjaya. Entah berapa   tentang Usana Bali Carita (Cerita tentang Bali pada masa kuna). Bab            Masehi [29-11-1932]. Di sisi kanan
 lama maharaja Parikesit berkuasa, saat ajalnya tiba beliau digigit oleh ular   kesembilan dari lembar 32 sampai 40 tentang awal mulanya Raja Jawa      terdapat tulisan dengan huruf Latin
 Taksaka. Hal ini disebabkan oleh adanya kutukan Bhagawan Srenggi.   memeluk Islam hingga masuknya Belanda ke Tanah Jawa. Bab kesepuluh                 yang ditulis dengan pensil “Babad
 Kemudian yang dinobatkan menjadi raja Astinapura adalah putranya yang   dari lembar 41-44 adalah penutup.                                              Kĕmĕnuh, toeroenan dari lontarnja Ida
 bergelar maharaja Janamejaya.                                                                                                                          Kade Swandi, dari Geria Tanggoewisia,
                                                                                                                                                        district Pengastoelan, ditoeroen oleh I
 Diceritakan juga mengenai Maharaja Hanglingdria yang akhirnya                                                                                          Gde Ngembak dari Br. Dangin Peken
 digantikan oleh Prabhu Sindula. Bab kedua dari lembar 3 hingga 7 tentang
                                                                                                                                                        [Boeleleng]. 29-11-‘32”.
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak



















 170  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         171
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187