Page 199 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 199

Tempat penyimpanan: keropak; asal
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   naskah: salinan dari naskah milik I
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Goesti Poetoe Djlantik Anak Agoeng
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   negara Boeleleng; keadaan naskah:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   baik; ukuran naskah: 50, 3 cm x 3,7
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   cm; ruang tulisan: 43 cm x 3,3 cm;
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tebal naskah: 24 lembar; jumlah
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           halaman: 48 halaman (2 halaman
                                     Babad ini menceritakan tentang perebutan kekuasaan yang terjadi di   memenuhi permintaan I Dewa Manggis. Namun baru saja berangkat ke                                                                                                                                                                         kosong); jumlah baris per halaman: 1b
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   sampai 23a 4 baris, 23b 3 baris; aksara:
                                     Selat. Diawali dengan Ida Cokorda I Dewa Agung di Kusambha yang   Gianyar, wilayahnya diambil oleh I Dewa Agung Kusambha. Lalu beliau
                                     akan dikukuhkan menjadi raja dengan cara diruwat oleh I Dewa Agung   bertahta di Klungkung. Setibanya I Dewa Agung Panji di Gianyar, beliau                                                                                                                                                                   Bali; cara penulisan: digurat dari kiri
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   ke kanan; bahan naskah: daun lontar;
                                     Panji. Tetapi ditolak karena yang diinginkannya hanyalah menguasai   diistirahatkan di Talingkup. Putra I Dewa Agung Panji yang tersisa dari                                                                                                29.
                                     pusaka kerajaan sehingga perang yang besar pun terjadi. Senjata   penyerangan I Dewa Agung Kusambha hanya anak dua orang anak laki-laki.                                                                                                                                                                      bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   subjek: babad; umur naskah: 88 tahun.
                                     Karangasem dibawa oleh I Dewa Agung di Kusambha. I Gusti Nengah   I Dewa Agung Panji sakit hati sehingga ia pun wafat. Setelah sekian lama
                                     Sibetan Dimade mulai menyerang wilayah Selat Kawan dengan alasan   dalam pengasingan, kedua putra I Dewa Agung Panji akhirnya memilih                                                                         BABAD KSATRIYA VA/1/692                                                                         Keterangan lain: halaman 1r sisi kanan
                                     wilayah Klungkung telah dikurung. Namun penyerangan tersebut dapat   untuk kembali. Anak yang pertama kembali untuk bertahta di Kusambha.                                                                                                                                                                     berisi tulisan Latin dengan pensil:
                                     digagalkan dan kemenangan berada pada pihak Ida I Dewa Agung di   Sedangkan anak kedua yang masih sangat muda dijaga oleh I Dewa Manggis                                                                                                                                                                      “Babad kṣatriya, toeroenan dari lontar
                                     Kusambha. Kemenangan tersebut terjadi berdasarkan siasat dari Ida I   dan diberikan tempat di wilayah Nyalian. Semua menurunkan keturunan di                                                                                                                                                                  kepoenjaan I Goesti Poetoe Djlantik
                                     Dewa Manggis dengan pembicaraannya bersama I Dewa Agung Panji agar   wilayah Nyalian.                                                                                                                                                                                                                         Anak Agoeng negara Boeleleng
                                     I Dewa Agung Panji berpindah tempat ke Gianyar. I Dewa Agung Panji                                                                                                                                                                                                                                            ditoeroen oleh I Goesti Njoman Soebali
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   (Singaradja)”.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/penyalin: I Goesti Njoman
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Soebali
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Kolofon: wus puput sinurāt riŋ rahinā,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   wa, śu, wāra kruwlūt∙, thithi, taŋ, piŋ, 5,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   śaśiḥ, ka, 4, raḥ, 3, tĕŋ, 5, °iśakā, 1853.
















                 188                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         189
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204