Page 200 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 200

Tempat penyimpanan: keropak; asal
                                                                                                                                                        naskah: salinan dari naskah milik I
                                                                                                                                                        Goesti Poetoe Djlantik Anak Agoeng
                                                                                                                                                        negara Boeleleng; keadaan naskah:
                                                                                                                                                        baik; ukuran naskah: 50, 3 cm x 3,7
                                                                                                                                                        cm; ruang tulisan: 43 cm x 3,3 cm;
                                                                                                                                                        tebal naskah: 24 lembar; jumlah
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    halaman: 48 halaman (2 halaman
 Babad ini menceritakan tentang perebutan kekuasaan yang terjadi di   memenuhi permintaan I Dewa Manggis. Namun baru saja berangkat ke                  kosong); jumlah baris per halaman: 1b
                                                                                                                                                        sampai 23a 4 baris, 23b 3 baris; aksara:
 Selat. Diawali dengan Ida Cokorda I Dewa Agung di Kusambha yang   Gianyar, wilayahnya diambil oleh I Dewa Agung Kusambha. Lalu beliau
 akan dikukuhkan menjadi raja dengan cara diruwat oleh I Dewa Agung   bertahta di Klungkung. Setibanya I Dewa Agung Panji di Gianyar, beliau            Bali; cara penulisan: digurat dari kiri
                                                                                                                                                        ke kanan; bahan naskah: daun lontar;
 Panji. Tetapi ditolak karena yang diinginkannya hanyalah menguasai   diistirahatkan di Talingkup. Putra I Dewa Agung Panji yang tersisa dari   29.
 pusaka kerajaan sehingga perang yang besar pun terjadi. Senjata   penyerangan I Dewa Agung Kusambha hanya anak dua orang anak laki-laki.               bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
                                                                                                                                                        subjek: babad; umur naskah: 88 tahun.
 Karangasem dibawa oleh I Dewa Agung di Kusambha. I Gusti Nengah   I Dewa Agung Panji sakit hati sehingga ia pun wafat. Setelah sekian lama
 Sibetan Dimade mulai menyerang wilayah Selat Kawan dengan alasan   dalam pengasingan, kedua putra I Dewa Agung Panji akhirnya memilih   BABAD KSATRIYA VA/1/692  Keterangan lain: halaman 1r sisi kanan
 wilayah Klungkung telah dikurung. Namun penyerangan tersebut dapat   untuk kembali. Anak yang pertama kembali untuk bertahta di Kusambha.              berisi tulisan Latin dengan pensil:
 digagalkan dan kemenangan berada pada pihak Ida I Dewa Agung di   Sedangkan anak kedua yang masih sangat muda dijaga oleh I Dewa Manggis               “Babad kṣatriya, toeroenan dari lontar
 Kusambha. Kemenangan tersebut terjadi berdasarkan siasat dari Ida I   dan diberikan tempat di wilayah Nyalian. Semua menurunkan keturunan di           kepoenjaan I Goesti Poetoe Djlantik
 Dewa Manggis dengan pembicaraannya bersama I Dewa Agung Panji agar   wilayah Nyalian.                                                                  Anak Agoeng negara Boeleleng
 I Dewa Agung Panji berpindah tempat ke Gianyar. I Dewa Agung Panji                                                                                     ditoeroen oleh I Goesti Njoman Soebali
                                                                                                                                                        (Singaradja)”.
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Goesti Njoman
                                                                                                                                                        Soebali
                                                                                                                                                        Kolofon: wus puput sinurāt riŋ rahinā,
                                                                                                                                                        wa, śu, wāra kruwlūt∙, thithi, taŋ, piŋ, 5,
                                                                                                                                                        śaśiḥ, ka, 4, raḥ, 3, tĕŋ, 5, °iśakā, 1853.
















 188  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         189
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205