Page 229 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 229

Tempat penyimpanan: keropak 10;
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   asal: salinan dari lontar milik Ida Anak
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Agoeng Negara Boeleleng; keadaan:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   baik; ukuran: 50,7 cm x 3,7 cm; ruang
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           tulisan: 43,1 cm x 3,7 cm; tebal: 10
                                     Babad ini menceritakan tentang riwayat I Gusti Agung Made Munggu.   dengan menyerang Cokorda Sukun di Desa Sangeh. Ida Cokorda Made                                                                                                                                                                           lembar; jumlah halaman: 20 halaman;
                                     Diawali dengan I Gusti Agung Made Munggu sebagai raja setelah pulang   Agung kembali memenangkan peperangan, Cokorda Sukun menyerah dan                                                                                                                                                                       jumlah baris per halaman: 4 baris;
                                     kembali ke Mengwi. Beliau membawa tempat pemujaan dengan nama     pergi menuju Kerajaan Bangli. Setelah mengalahkan kedua raja tersebut,                                                                                                                                                                      aksara: Bali; cara penulisan: digurat
                                     Merajan Ahyun. Tempat pemujaan ini letaknya berhadapan dengan istana   Ida Cokorda Made Agung ingin menyerang daerah Mambal. Namun                                                                                                          34.                                                               dari kiri ke kanan; bahan: daun lontar;
                                     dengan posisi di sisi Timur jalan. Beliau kemudian dinobatkan sebagai raja   penyerangan tersebut gagal karena perlawanan dari Cokorda Tapesan. Beliau                                                                                                                                                        bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
                                     dengan gelar Ida Cokorda Made Agung. Kemudian beliau ingin memperluas   kemudian mengungsi ke desa Negara. Hal tersebut menyebabkan kerajaan                                                   BABAD MENGWI BULELENG VA/10/1135                                                                               subjek: babad.
                                     wilayah kerajaan dengan menyerang I Gusti Ngurah Dawuh yang berkuasa   Kawyapura kembali damai dan tidak ada lagi yang memberontak Cokorda                                                                                                                                                                    Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                     di wilayah Abiansemal. Ida Cokorda Made Agung berhasil mengalahkan I   Made Agung karena beliau memahami sastra sarodresti, serta memiliki sifat                                                                                                                                                              di bagian kanan terdapat tulisan huruf
                                     Gusti Ngurah Dawuh dan merebut wilayah kekuasaannya. I Gusti Ngurah   yang baik dan budi yang santun, bagaikan Maharaja Yudhistira di masa lalu                                                                                                                                                               Latin yang ditulis dengan pensil
                                     Dawuh melarikan diri menuju Desa Padang Tegal serta Taman Ubud.   yang memiliki berbagai pengetahuan serta memiliki wajah yang rupawan                                                                                                                                                                        “Babad Mĕngwi – Buleleng, toeroenan
                                     Ida Cokorda Made Agung kembali memperluas wilayah kekuasaanya     bagaikan Nararya Indraputra.                                                                                                                                                                                                                dari lontarnja Ida Anak Agoeng Negara
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Boeleleng, ditoeroen oleh I Kt. Tantra
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   dari Boengkoelan (Sawan)”.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/Penyalin: I Kt. Tantra






















                 218                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         219
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234