Page 247 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 247

Tempat penyimpanan: keropak;
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   asal: salinan dari lontar milik I Gde
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Soebrata; keadaan: baik; ukuran: 49,5
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   cm x 3,8 cm; ruang tulisan: 41,4 cm
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   x 3,6 cm; tebal: 40 lembar; jumlah
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           halaman: 80 halaman; jumlah baris per

                                     Babad ini menceritakan tentang garis keturunan Ki Pande Bhang di Gianyar   Tatar menikah dengan Ni Dewa Ayu Dandang Gendis lalu memiliki putra                                                                                                                                                                halaman: 4 baris; aksara: Bali; cara
                                     tepatnya di Abianbase yang merupakan kelompok keturunan Nuwung.   bernama Ki Patih Bali. Ki Patih Bali lalu menurunkan waisya yang bernama                                                                                                                                                                    penulisan: digurat dari kiri ke kanan;
                                     Diawali dengan Ratu Bali yang bernama Bhangkara, memiliki seorang   Gunung Nangka. Kemudian waisya itu menikah dengan wanita brit, mereka                                                                                                   37.                                                               bahan: daun lontar; bahasa: Kawi;
                                     putra bernama I Sutamantri. I Sutamantri menikah dan memiliki seorang   mempunyai enam orang anak yaitu Ki Pande Bang, Ki Nyoman, Ki Gebug                                                                                                                                                                    bentuk teks: prosa; subjek: babad;
                                     putra yang bernama Bhang Bali Bangsul. Kemudian Bhang Bali Bangsul   Basah, Ki Ketut Papasangan, Ki Pande Cemeng, Ki Pande Ireng, dan Ki                                                                  BABAD PANDE WESI VA/8/1061                                                                          umur: 86 tahun.
                                     memiliki satu orang putra bernama Satrya Suryya. Satrya Suryya menikah   Pande Gading. Ki Pande Bang memiliki dua orang putra yang bernama I                                                                                                                                                                  Keterangan lain: pada lembar 1 recto di
                                     dan memiliki seorang putra bernama Satrya Pahempatan. Dari pernikahan   Pande Sakti dan I Pande Bagus. Ki Pande Ireng memiliki satu orang putra                                                                                                                                                               sisi kiri terdapat penanggalan Masehi
                                     Satrya Pahempatan dengan Ayu Ngurah Kembang Koning, mereka        yang bernama I Cemeng. Sedangkan Ki Pande Gading memiliki dua orang                                                                                                                                                                         [6-6-1933]. Di sisi kanan terdapat
                                     memiliki seorang putra bernama Sang Arya Tatar. Selanjutnya, Sang Arya   putra yang bernama I Wayan Seheb dan Sepit gunting.                                                                                                                                                                                  tulisan berhuruf Latin yang ditulis
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   dengan pensil “Babad Pande-wĕsi,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   toeronan dari lontarnja I Gde Soebrata
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   dari Gianjar, ditoeroen olehnja sendiri”.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/penyalin: I Gde Soebrata






















                 236                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         237
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252