Page 283 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 283
Tempat penyimpanan: keropak 27; asal
naskah: salinan; keadaan naskah: baik;
ukuran naskah: 35, 5 cm x 3,5 cm;
ruang tulisan: 29,3 cm x 3,1 cm; tebal
naskah: 64 lembar; jumlah halaman:
RINGKASAN ISI BABAD 128 halaman; jumlah baris per
Babad ini menceritakan tentang garis keturunan I Gusti Ngurah Pinatih. sampai di Timur Sungai Unda, I Gusti Ngurah Pinatih baru berhenti dikejar. halaman: 1v sampai 64r 4 baris, 64v
Ketika masih di Majapahit, I Gusti Ngurah Pinatih bergelar Arya Wang Setelah dikejar oleh semut, I Gusti Ngurah Pinatih bersama keturunannya 2 baris; aksara: Bali; cara penulisan:
Bang yang mendampingi Arya dari Patandakan. Arya Wang Bang beberapa melanjutkan perjalanannya ke Timur. Salah satu keturunannya menjalin digurat dari kiri ke kanan; bahan
kali mengubah nama, hal ini disebabkan karena turun jabatan. Sebelum hubungan dan menikah dengan putri I Karang Buncing dari Blahbatuh. I naskah: daun lontar; bahasa: Kawi;
bergelar Arya Pinatih, I Gusti Ngurah Pinatih sempat menggunakan gelar Gusti Ngurah Pinatih tidak mengakui hubungan tersebut sebab putranya 43. bentuk teks: prosa; subjek: babad; umur
Arya Dukuh, Arya Kenceng, Arya Panataran, Arya Wang Bang, dan I Gusti telah terlalu lama tinggal di rumah I Karang Buncing. Karena malu atas naskah: 83 tahun.
Ngurah Kalah. Keterangan lain: pada cakĕpan terdapat
kejadian itu, I Gusti Ngurah Pinatih pergi menuju Desa Manguntur. BABAD PINATIH
I Gusti Ngurah Pinatih di Badung menikah dengan putri I Dukuh Siladri Kemudian disana beliau membangun sebuah gubuk. Setelah sekian lama stiker logo “Babad Pinatih/Va. Hal.
yang tinggal di Tleng Halayu. Suatu ketika I Dukuh Siladri mohon pamit di Manguntur beliau pun diberikan perintah oleh Ida Dalem, Dewa Gde 1-63”. Pada lembar 1r terdapat tulisan:
kepada I Gusti Ngurah Pinatih, I Dukuh Siladri hendak menyucikan diri Sukahet, bahwa beliau bertugas mengawasi wilayah di Manguntur bersama “// babad pinatiḥ,”.
dan melepaskan seluruh ikatan duniawi. I Gusti Ngurah Pinatih meragukan Dewa Gde Kaleran. I Dewa Gde Sungkahet memerintahkan I Bandesa Pengarang/penulis: Ida Praṇḍa Nguraḥ.
hal yang disampaikan I Dukuh Siladri. I Dukuh Siladri mengutuk I Gusti Dukuh Pinatih membangun rumah dan tempat suci di Manguntur, dan
Ngurah Pinatih agar pergi dari wilayah Badung. Kutukan pun terjadi I Gusti membangun tempat tinggal di Batubulan. Kolofon: kasurat hantuk∙ santanan
Ngurah Pinatih yang tunggang langgang karena dikejar semut. Setelah praṇḍa ñoman padaŋ ratha <64v> śakti,
hapasihan∙ hida praṇḍa ṅuraḥ magriya
riŋ kutri. Puput sinurat∙, riŋ dina, śo,
pa, wara °ukir, paŋ, piŋ, 11, śaśiḥ, ka, 9,
raḥ, 8, tĕṅgĕk∙, 5, °iśaka warṣa niŋ loka,
1858 // 0 //
272 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 273