Page 49 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 49

RINGKASAN ISI BABAD
                                     Babad ini menceritakan ketika tahun saka 125 sampai 1256 saka dengan   sampai ke Bali dan kembali tenah leluhurnya menjadi pengara di Tabanan
                                     masa pemerintahan seorang raja yang bergelar Jaya Wisnu Warddani   dengan gelar Dangrurah Tabanan. Pemerintahan pasca Danglurah Tabanan
                                     sebagai ratu Majapahit untuk keturunan genarasi ketiga. Beliau merupakan   meninggal menjadi kacau karena kekuasaan berada di bawah keturunannya                                                                                                                                                              Tempat penyimpanan: kropak; asal:
                                     adik kandung dari Sri Kalagmet yang berkedudukan sebagai raja di   yaitu Ki Gusti Mal Kangin dan Kyai Made Dalang. Kerajaan terpecah                                                                                                                                                                          salinan: keadaan: baik; ukuran: 50,3
                                     wilayah Wilatikta untuk meneruskan roda pemerintahan ayahandanya   menjadi dua bagian. Namun pasca keduanya wafat, kekuasaan diambil alih                                                                                                                                                                     cm x 3,8 cm; ruang tulisan: 43 cm x 3,5
                                     yang bernama Sri Jaya Warddana yang bertahta sebagai raja Majapahit   oleh Ki Gusti Alit Dawuh. Setelah Ki Gusti Alit Dawuh wafat, kerajaan                                                                                                                                                                   cm; tebal: 4 lembar; jumlah halaman:
                                     pertama serta didampingi dengan permaisurinya. Istrinya bernama   dipimpin oleh putra tertua beliau dengan gelar Ida Cokorda Tabanan.                                                                                                                                                                         8 halaman (1 halaman kosong); jumlah
                                     Rajapatni yang merupakan anak perempuan dari Prabhu Siwa Bhudda   Selanjutnya kerajaan Tabanan dipimpin oleh Ki Gusti Ngurah Sekar yang                                                                                                                                                                       baris per halaman: 1v sampai 3v 4
                                     seorang raja di Singhasari. Sira Bhatara Arya Damar dari Majapahit   bergelarkan Batara Ida Cokorda Sekar Ratu Singasana. Beliau memiliki adik                                                                                                                                                                baris,4r 1 baris; aksara: Bali; cara
                                     diperintahkan untuk memerintah Palembang, Bhatara Arya Kenceng yang   tiri bernama Ida Ki Gusti Ngurah Gede, yang meninggalkan istana karena                                                                                                                                                                  penulisan: digurat dari kiri ke kanan;
                                     kemudian diperintahkan datang ke Bali untuk menjaga ketentraman Bali.   tidak mendapatkan kepuasaan dalam memimpin. Adiknya dibuatkanlah                                                                                                                                                                      bahan: daun lontar; bahasa naskah:
                                     Bhatara Arya Kenceng beristana di desa Pucangan. Batas-batas wilayah   sebuah kerajaan bari di wilayah Kerambitan. Setelah dinobatkan menjadi                                                                                                                                                                 Kawi;bentuk teks: prosa; subjek:
                                     kekuasaannya yaitu : timur Yeh Panahan , barat Yeh Sapwan , utara Gunung   raja di Kerambitan beliau bergelar Ida Cokorda Gede Banjar. Stelah Ida                                                                                                                                                             babad;usia: 88 tahun.
                                     Batukaru , selatan desa Kerambitan , Blungbang , Tangun Titi dan Bajera.   Cokorda Sekar wafat,beliau digantikan oleh putra tertuanya yang bernama                                                                                           4.
                                     Mulai tahun caka 1256 dilakukan pembuatan tanah kearah timur dari   Ida Ki Gusti Ngurah Gede,bergelar Ida Cokorda Gede Ratu Singasana.                                                                                                                                                                        Keterangan lain: halaman 1r sisi kanan
                                     istana yang dinamakan “Taman Sari”.Selama pemerintahan Bhatara Artha   Setelah beliau wafat digantikan oleh adiknya Ki Gusti Ngurah Made Rai.                                                                   BABAD BADUNG VA/1/696                                                                         berisi tulisan Latin dengan pensil:
                                     Kenceng Negara Tabanan menjadi sejahtera dan aman.                                                                                                                                                                                                                                                            “Babad Badung, toeroenan dari lontar
                                                                                                       Setelah pemerintahan beliau,digantikan oleh Kyai Burwan,karena putra-                                                                                                                                                                       kepoenjaan I Goesti Poetoe Djlantik
                                     Bhatara Arya Kenceng kemudian digantikan oleh putra mahkotanya, Sri   putra terdekat Ida Cokorda Made Rai semuanya telah meninggal.                                                                                                                                                                           Anak Agoeng negara Boeleleng
                                     Magadanata yang bergelar Sri Ngurah Tabanan.pada waktu pemerintahan   Kyai Burwan yang memegang tahtah kerajaan kemudian melakukan                                                                                                                                                                            ditoeroen oleh I Goesti Njoman Soebali
                                     Magadanata Negara Tabanan dalam keadaan aman berkat kewibaan dan   penyerangan ke wilayah Penebel yang dikuasai oleh Ida Cokorda Penebel                                                                                                                                                                      (Singaradja)”.
                                     kesaktianya. Sri Magadanata kemudian memperistri seorang putri tetua   yang merupakan saudara dari Ida Cokorda Made Rai. Karena Ida Cokorda
                                     adat di Pucangan dan memiliki seorang putra bernama Kyai Pucangan dan   Penebel mendapat dukungan dari rakyatnya, akhirnya Kyai Burwan beserta                                                                                                                                                                Pengarang/penyalin: I Goesti Njoman
                                     diberi gelar Arya Ketut Notor Wandira. Kyai Pucangan mendapat perintah   pengikutnya dapat ditumpas, sehingga Negara kembali dalam keadaan                                                                                                                                                                    Soebali
                                     untuk menggantikan pamannya, Ang Lurah Tegeh Kori untuk menjadi raja   aman dibawah pemerintahan Ki Gusti Ngurah Rai. Setelah pemerintahan Ki                                                                                                                                                                 Kolofon: <3v> tatwa bañcaṅaḥ baduŋ,
                                     di Negara Badung. Stelah Kyai Pucarangan wafat kemudian digantikan   Gusti Ngurah Rai beberapa keturunannya melakukan perebutan kekuasaaan                                                                                                                                                                    wusinurat riŋ rahinā, śu, pwa, wara
                                     oleh putra tertuanya bergelar Sang Arya Ngurah Pemayun. Sang Arya   sehingga kerajaan menjadi kacau. Kerajaan Tabanan kembali pulih setelah                                                                                                                                                                   maḍaśya, taŋ, piŋ, 14, śaśiḥ, ka, 2, raḥ,
                                     Ngurah Pemayun kemudian digantikan oleh kedua putranya Ki Gusti Wayan   berada di bawahh pimpinan Sang Arya Angrungrah Tabanan yang bergelar                                                                                                                                                                  3, tĕŋ, 5, °i śakā, 18-<4r>53.
                                     Pamadekan dan Ki Gusti Made Pamadekan. Keduanya lalu mendapat tugas   Arya Ngurah Agung Tabanan Ratu Singasana. Setelah beliau wafat Kerajaan
                                     dari Dalem Dimade untuk berperang ke Jawa, namun keduanya mengalami   Tabanan dipimpin oleh putra beliau Ki Gusti Ngurah Rai Perang yang
                                     kekalahan. Ki Gusti Wayan Pamadekan diambil oleh Raja Mataram dipakai   bergelar Ida Cokorda Rai Tabanan Ratu Singasana.
                                     menantu,sedangkan Ki Gusti Made Pamadekan melarikan diri hingga











                 38                  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         39
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54