Page 18 - New Final HS Mutahar
P. 18
HUSEIN MUTAHAR
DALAM LINTASAN SEJARAH:
RIWAYAT SANG PANDU SEJATI
A. Jejak Langkah Husein Mutahar
usein Mutahar, tokoh yang sarat dengan karya lagu monumental
Hlahir pada 5 Agustus 1916, di Semarang. Semasa kecil, ia mengikuti
pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS). Semasa pendidikan di
ELS, ayahnya, Salim Mutahar, mewajibkan Husein Mutahar untuk belajar
mengaji pada Encik Nur. Begitupun setelah lulus dari ELS, ia berguru
pada Kiai Saleh sembari melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi yaitu Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Tidak hanya
melalui jalur pendidikan formal, Mutahar kecil juga ikut serta dalam
kegiatan pendidikan di jalur non formal seperti kepanduan.
Pada tahun 1934, setelah lulus dari MULO, ia kemudian memutuskan
untuk meninggalkan Semarang. Ia memilih kota Yogyakarta untuk
melanjutkan sekolah di AMS (Algemeene Middelbare School) jurusan
sastra Timur khusus Bahasa Melayu. Pada tahun yang sama pula, sebagai
seorang pemuda yang mandiri, ketika umurnya masih 18 tahun, Husein
Mutahar berinisiatif mendirikan pandu sendiri yang namanya Pandu
Arjuno. Bahkan sejak 1938, misalnya, ia telah mengikuti serangkaian
kursus kepanduan, baik di dalam maupun di luar negeri. Setelah
menamatkan pendidikan di AMS. Pada tahun 1943, Husein Mutahar
menjadi pegawai Rikuyu Sokyoku (Dinas Kereta Api) Jawa Tengah Utara
di Semarang dan mendirikan Korps Musik Kereta Api. Sejak saat itulah
kecintaan Husein Mutahar terhadap musik dan lagu mulai berkembang.
Memasuki masa kemerdekaan, tepatnya di tahun 1946, Husein
5