Page 20 - New Final HS Mutahar
P. 20

Inventarisasi Sumber Arsip Husein Mutahar: Pengabdian dan Karyanya | 7


























                   Gambar 1. Presiden Suharto melantik Duta Besar untuk Perancis, Letjen Askari; Duta Besar
                   untuk Jerman Barat, Yusuf Ismail; dan Duta Besar untuk Vatikan, Husein Mutahar tanggal
                   1 Maret 1969 di Istana Negara. Foto koleksi Perpustakaan Nasional RI

                       Selama bertugas di Vatikan, Husein Mutahar sempat mendampingi
                   Presiden  Suharto  dan  Ibu  Tien Suharto  untuk  bertemu  dengan  Paus
                   Paulus VI. Kunjungan Presiden Suharto tersebut merupakan bagian dari
                   kunjungan kenegaraan ke Eropa yang diantaranya ke Vatikan. Menurut
                   Emil Salim pada 25 November 1972, Presiden Suharto mengadakan
                   kunjungan kenegaraan resmi ke negara-negara Eropa seperti Swiss,
                   Prancis, Belgia, Austria, Vatikan, dan Italia. Selama di Vatikan itulah
                   Suharto bertemu dengan Paus Paulus VI. Undangan ke Vatikan tersebut
                   merupakan undangan balasan setelah sebelumnya Paus Paulus VI datang
                   ke Indonesia pada tahun 1970.
                       Pada kunjungan kenegaraan di Vatikan tersebut, Presiden Suharto
                   tidak  hanya ditemani oleh Ibu  Tien Suharto saja,  tetapi juga oleh
                   beberapa pejabat-pejabat tinggi Indonesia. Diketahui bahwa selain Emil
                   Salim, Adam Malik dan beberapa tokoh lainnya juga datang bersama
                   Presiden Suharto. Ketika tugas menjadi Duta Besar berakhir, ia kemudian
                   mendapat kepercayaan  untuk menjadi  Direktur Protokol Departemen
                   Luar Negeri merangkap Kepala Protokol Negara (1973-1974). Jabatan
                   terakhirnya di Departemen Luar Negeri sebagai Inspektur Jenderal
                   Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri.

                       Mutahar tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapainya.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25