Page 103 - Menabung_Ebook
P. 103

Menurut  Kartodirdjo  dan  Djoko  Soerjo  (1991), pendekatan  yang
                           digunakan dalam penerapan Sistem Tanam Paksa adalah dengan merekatkan
                           hubungan antara pemerintah kolonial dan para petani secara langsung dan
                           lebih intens, terutama mengarahkan petani untuk menanam tanaman ekspor
                           dalam jumlah yang dikendalikan oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah
                           mengatur sistem tanam paksa dengan mengeluarkan tujuh ketentuan seperti
                           yang dimuat dalam Lembaran Negara (Staatsblad) Tahun 1834, Nomor 22.
                              Ketujuh ketentuan itu yang pertama, dalam hal penyediaan tanah melalui
                           hal persetujuan bersama, penduduk menyediakan sebagian tanahnya untuk                  Menabung Membangun Bangsa
                           penanaman tanaman perdagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa. Kedua,
                           tanah yang disediakan untuk penanaman tanaman perdagangan tidak boleh
                           melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa. Ketiga,
                           pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman perdagangan tidak boleh
                           melebihi pekerjaan yang dibutuhkan untuk menanam padi. Keempat, bagian
                           tanah yang ditanami tanaman perdagangan dibebaskan dari pembayaran
                           pajak tanah.  Kelima,  hasil  tanaman perdagangan yang berasal dari tanah
                           yang disediakan wajib diserahkan kepada pemerintah hindia belanda; apabila
                           nilai hasil tanaman perdagangan yang ditaksir itu melebihi pajak tanah yang
                           harus  dibayar  rakyat,  selisih  positifnya  harus  diserahkan  kepada  rakyat.
                           Keenam, kegagalan panen tanaman perdagangan harus dibebankan kepada
                           pemerintah, terutama apabila kegagalannya bukan disebabkan oleh kelalaian
                           penduduk. Ketujuh, penduduk desa akan mengerjakan tanah mereka dengan
                           pengawasan kepala-kepala mereka, dan pegawai-pegawai Eropa membatasi
                           pengawasannya pada segi teknis dan ketepatan waktu dalam pembajakan
                           tanah, panen, dan pengangkutan.                                                        93





























                             Penangkapan Pangeran Diponegoro pada 1830 menghentikan peperangan lima tahun yang
                                        memperburuk kondisi keuangan pemerintah Hindia Belanda.
                           Sumber: Geschiedenis van Nederlandsch-Indie/F.W. Stapel. Stapel, F. W. (Frederik Willem), 1879-1969
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108