Page 106 - Menabung_Ebook
P. 106
Kondisi Ekonomi Hindia Belanda
Sistem Tanam Paksa yang diterapkan mulai tahun 1800 telah membawa
dampak positif perekonomian pemerintah Hindia Belanda. Sampai dengan
dibubarkannya sistem Tanam Paksa tahun 1860, berkat keuntungan usaha
yang didapat, perekonomian pemerintah Hindia Belanda semakin kuat.
Bertepatan dengan berkembangnya masa Sistem Tanam Paksa yang telah
mendatangkan untung besar itu, antara tahun 1750―1850 terjadi suatu
perubahan dalam dunia usaha yang dikenal dengan sebutan Revolusi Industri.
Di dalam Revolusi Industri terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi, yang
pada gilirannya berdampak mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya di seluruh dunia.
Seiring dengan lahirnya Revolusi Industri itu, Pemerintah Hindia Belanda
mulai meninggalkan kapitalisme lama dan memasuki periode kapitalisme
modern. Menurut Boek (1942), sistem perdagangan bebas mengatur
hubungan-hubungan ekonomi Belanda dengan negara-negara tetangga.
Demikian pula halnya dengan politik pintu terbuka di Hindia Belanda,
perkembangan perusahaan-perusahaan swasta mengakibatkan hasil-hasil
Menabung Masa Prakemerdekaan sesudah tahun 1905 yang dipelopori oleh industri-industri ekspor-impor.
tanah jajahan lebih banyak mencari pasaran di negeri-negeri asing daripada
negeri Belanda sendiri.
Titik awal kemajuan ekonomi Hindia Belanda secara umum terjadi
Tanpa dirasakan sebelumnya, pada tahun 1890-an investasi di sektor ekspor
ini telah mulai meningkat. Seperti ditulis oleh Pieter Creutzberg dan J.T.M.
van Laanen (1987), sesudah penanaman karet diperkenalkan pada 1910,
semua cabang produksi ekspor dan industri penunjang berkembang pula
dengan pesat. Pengeboran minyak bumi yang telah mulai berjalan dalam
dasawarsa terakhir abad ke-19 juga turut mendorong kemajuan kegiatan
industri di Hindia Belanda.
Pada 1901 pemerintah Belanda mengumumkan kebijakan ekonomi
baru, yang terutama bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dalam
96
negeri Hindia Belanda. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa kegiatan ekspor
Hindia Belanda terus bergerak naik dan keadaan ini tentu mengundang
banyaknya investasi yang ditanamkan di Hindia Belanda. Selama periode ini
kedudukan pemerintah sebagai pemakai uang terbanyak telah digantikan
oleh industri ekspor dan perusahaan-perusahaan dalam negeri.