Page 108 - Menabung_Ebook
P. 108
Tabel
Produksi Tanaman Ekspor Hindia Belanda 1930—1940
(dalam ribuan Ton)
Tahun Kopi Gula Tembakau Teh Karet Kopra
1930 99.000 3.007.000 124.000 72.000 245.000 552.971
1931 110.000 2.867.000 138.000 81.400 255.000 521.736
1932 138.000 2.693.000 112.000 82.000 212.000 656.295
1933 112.000 1.399.000 97.000 75.300 288.000 688.412
1934 119.000 645.000 120.000 71.400 379.000 637.885
1935 117.000 516.000 112.000 71.500 300.000 682.229
1936 131.000 592.000 105.000 75.700 313.000 701.278
1937 138.000 1.415.000 117.000 74.600 454.000 741.465
80.600
1.400.000
811.183
115.000
106.000
1938
322.000
Menabung Masa Prakemerdekaan 1939 120.000 1.576.000 103.000 83.300 383.000 838.651
1.607.000
85.000
82.000
100.000
1940
549.000
412.291
Sementara itu, menurut van Laanen (1987), sejarah sistem kredit
pribumi yang melibatkan uang terkait erat dengan faktor-faktor peralihan dari
pilihan masing-masing rencana, pentetrasi ekonomi uang, kelaziman barter,
dan tingkat gotong-royong. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak
masyarakat Hindia Belanda yang secara periodik meminjam uang menjelang
98 akhir abad ke-19. Pada masa itu penghasilan dan pengeluaran uang sangat
bersifat musiman dan tidak selalu bersiklus pada bulan yang sama. Hal ini
terutama berlaku di wilayah penghasil tanaman palawija, seperti jagung,
singkong, ubi rambat, kacang tanah, dan kacang kedelai, yang belum banyak
menghasilkan uang.